tag:blogger.com,1999:blog-41455451860688125062024-03-13T11:15:53.177+07:00EKOYGOKEAll time worked for the soul in the body, life is full of beautiful colors. Color life with work indefinitely.EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.comBlogger14125tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-17453248927830222712011-07-24T14:08:00.000+07:002011-07-24T14:08:53.477+07:00KUNCI-KUNCI RIZKI MENURUT AL-QUR'AN & AS-SUNNAH<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="EN-US" style="color: black; font-family: Tahoma; font-size: 10pt;">Teriring shalawat dan salam kepada terkasih-Nya Rasullullah Muhammad S.A.W. serta keluarga juga sahabat-sahabat beliau yang dimuliakan serta tercurah selalu berkah serta rahmat juga nikmat-Nya kepada seluruh umat Muhammad, muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dimanapun berada. Dengan rendah hati saya menyampaikan bacaan ini dengan maksud menyebarkan amar ma'aruf kepada sesama</span><b><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"> </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">untuk mengingatkan dan me-ngenalkan saudara-saudara sesama muslim tentang berbagai sebab dalam berusaha mencari rizki, maka saya sampaikan dengan memohon hidayah dari Allah dengan menampilkan tulisan ini lengkap tanpa dikurangi atau di tambahkan sebagaimana buku seutuhnya karya penulis yg saya copy dari </span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10pt;">Website “Yayasan Al-Sofwa”<br />
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa, Jakarta - Selatan (12610)<br />
Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26 <br />
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><a href="http://www.alsofwah.or.id/">www.alsofwah.or.id</a><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>; E-mail: </span><span lang="EN-US"><a href="mailto:info@alsofwah.or.id"><span style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">info@alsofwah.or.id</span></a></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10pt;">Untuk mendapatkan rizki yang halallanthoyibah sebagaimana penulis sampaikan semoga bermanfaat bagi semua dlm meningkatkan iman islam serta membuka pintu hidayah yang hak. Selanjutnya mohon ma'af atas segala kekurangan hamba dalam menyampaikan karya tulis ini manakala ada kekurangan juga kesalahan hamba mohon di bukakan pintu ma'af tiada lebih dr maksud hamba selain menyampaikan apa yang terbaik yang bisa saya sampaikan untuk semua. Atau sudaraku juga bisa mendapatkannya versi Pdf pada alamat diatas. Terima kasih selamat membaca.</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10pt;"><br />
</span><span lang="EN-US"><a href="mailto:info@alsofwah.or.id"><span style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></a></span></b></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div align="center" style="text-align: center;"><b><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Verdana; font-size: 18pt;">KUNCI-KUNCI RIZKI<br />
MENURUT AL-QUR'AN & AS-SUNNAH<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Verdana;">Oleh : </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Verdana;">Dr.Fadhl Ilahi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">MUKADIMAH</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><div style="border: solid windowtext 1.0pt; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-element: para-border-div; padding: 1.0pt 4.0pt 1.0pt 4.0pt;"> <div style="border: none; mso-border-alt: solid windowtext .5pt; mso-padding-alt: 1.0pt 4.0pt 1.0pt 4.0pt; padding: 0cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah. Kita memuji, memohon pertolongan dan meminta ampunanNya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan dan keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang ditunjuki Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang dapat menunjukinya. Aku ber-saksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada beliau, keluarga, sahabat dan segenap orang yang mengikutinya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Amma ba'-du</i>. </span></div></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara hal yang menyibukkan hati kebanyakan umat Islam adalah mencari rizki. Dan menurut pengamatan, sejumlah umat Islam memandang bahwa berpegang dengan Islam akan mengurangi rizki mereka. Tidak hanya sebatas itu, bahkan lebih parah dan menyedihkan lagi bahwa ada sejumlah orang yang masih mau menjaga sebagian kewa-jiban syari'at Islam tetapi mereka mengira bahwa jika ingin mendapatkan kemudahan dibidang materi dan kemapanan ekonomi hendaknya menutup mata dari sebagian hukum-hukum Islam, terutama yang berkenaan dengan halal dan haram. </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mereka itu lupa atau pura-pura lupa bahwa Sang Khaliq tidaklah mensyariatkan agamaNya hanya sebagai petun-juk bagi umat manusia dalam perkara-perkara akhirat dan kebahagiaan mereka di sana saja. Tetapi Allah mensyariat-kan agama ini juga untuk menunjuki manusia dalam urusan kehidupan dan kebahagiaan mereka di dunia. Bahkan do'a yang sering dipanjatkan Nabi kita , kekasih Tuhan Semes-ta Alam, yang dijadikanNya sebagai teladan bagi umat ma-nusia adalah: </span></div><div style="text-align: justify;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami kebaik-an di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah dan RasulNya yang mulia tidak meninggalkan umat Islam tanpa petunjuk dalam kegelapan, berada dalam keraguan dalam usahanya mencari penghidupan. Tetapi se-baliknya, sebab-sebab rizki itu telah diatur dan dijelaskan. Seandainya umat ini mau memahaminya, menyadarinya, berpegang teguh dengannya serta menggunakan sebab-sebab itu dengan baik, niscaya Allah Yang Maha Pemberi Rizki dan memiliki kekuatan akan memudahkannya mencapai jalan-jalan untuk mendapatkan rizki dari setiap arah, serta akan dibukakan untuknya keberkahan dari langit dan bumi. </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Didorong oleh keinginan untuk mengingatkan dan me-ngenalkan saudara-saudara sesama muslim tentang berbagai sebab di atas dan untuk meluruskan pemahaman mereka ten-tang hal ini serta untuk mengingatkan orang yang telah ter-sesat dari jalan yang lurus dalam berusaha mencari rizki, maka saya bertekad dengan memohon taufik dari Allah un-tuk mengumpulkan sebagian sebab-sebab untuk mendapat-kan rizki tersebut dalam buku kecil ini. Buku ini saya beri judul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Mafaatiihur Rizqi fi Dhau'il Kitab was Sunnah"</i> (yang kami terjemahkan menjadi: "Kunci-kunci Rizki Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah").</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hal-Hal Yang Saya Perhatikan Dalam Makalah Ini</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Diantara hal-hal yang saya perhatikan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b>dengan karunia Allah<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> dalam makalah ini adalah sebagai berikut: </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Rujukan utama dalam makalah ini adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah RasulNya yang mulia. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya menukil hadits-hadits dari maraji' (sumber) aslinya. Saya juga menyebutkan pandangan ulama tentang derajat hadits tersebut (shahih, hasan, dha'if, dan lain sebagai-nya, pen.), kecuali apa yang saya nukil dari <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shahihain</i> (Al-Bukhari dan Muslim). Sebab segenap umat Islam telah sepakat untuk menerima (keshahihannya). </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ketika menggunakan dalil dari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits-hadits, saya berusaha mengambil faedah (penje-lasan) dari kitab-kitab tafsir dan kitab-kitab <i style="mso-bidi-font-style: normal;">syarah</i> (kete-rangan) hadits-hadits. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya memaparkan tentang apa yang dimaksud dengan sebab-sebab yang disyari'atkan dalam mencari rizki dengan bantuan keterangan-keterangan <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b>setelah memo-hon pertolongan dari Allah <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> dari ucapan-ucapan para ulama, untuk menghilangkan keragu-raguan di dalamnya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya tidak bermaksud membicarakan manfaat-manfaat lain dari sebab-sebab yang Allah jadikan selain ma-salah rizki. Kecuali disebutkan secara kebetulan. Mudah-mudahan Allah memudahkan saya untuk membicara-kan hal-hal tersebut di masa yang akan datang. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya jelaskan beberapa kata asing yang ada di dalam hadits-hadits, untuk lebih menyempurnakan manfaat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">In-sya Allah.</i> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya tuliskan beberapa<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> maraji'</i> (sumber) yang cukup untuk memudahkan siapa saja yang ingin kembali kepadanya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l2 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya tidak bermaksud menyebutkan sebab-sebab rizki seluruhnya. Tetapi yang saya bahas adalah apa yang dimudahkan oleh Allah padaku untu mengumpulkannya.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></li>
</ol><div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Verdana; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Daftar Isi </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"></span></div><div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtml%22%20l%20"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Pertama</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Istighfar dan Taubat<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtml%22%20l%20"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kedua</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Taqwa<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtml%22%20l%20"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Ketiga</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Tawakkal kepada Allah<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#4"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Keempat</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Beribadah sepenuhnya kepada Allah<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#5"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kelima</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Melanjutkan Haji dengan Umrah <br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#6"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Keenam</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Silaturrahim<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#7"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Ketujuh</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Infak di Jalan Allah <br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#8"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kedelapan</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Berinfak kepada Penuntut Ilmu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Syari'</i> Sepenuhnya<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#9"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kesembilan</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Berbuat baik kepada Orang-orang yang Lemah<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><a href="d:DATAwebsitecyberhtmlkunci-rizki-2.html#10"><span style="font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kesepuluh</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> : Hijrah di Jalan Allah<br />
Penutup : Terdiri dari Kesimpulan Bahasan dan Pesan </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Ucapan Terima Kasih dan Do'a</b> </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Inilah (karya sederhana itu), dan segala puji bagi Allah Yang Maha Esa, tempat bergantung, yang semoga memberi nikmat kepada hambaNya yang lemah ini berupa rahmat, ampunan dan kemuliaan untuk menyelesaikan pembahasan ini. Kami ucapkan terimakasih sekaligus panjatan do'a kepada saudaraku Dr. Sayid Muhammad Sadati Asy-Syinqithi. Saya banyak mengambil manfaat dari beliau dalam penulisan makalah ini. Ucapan terimakasih serta penghargaan juga kami sampaikan kepada para pengurus <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Maktab Ta'awuni lid Dakwah wal Irsyad </i>(Kantor Urusan Kerjasama Dakwah dan Penyuluhan) Divisi Orang-orang Asing di Bathha', Riyadh yang berada di bawah Koordinasi Departemen Urusan Agama Islam, Wakaf, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Saudi Arabia. Di mana, sebelumnya makalah ini berasal dari dua kali materi ceramah yang saya sampaikan di kantor tersebut. Do'a saya juga untuk putra saya tersayang Hammad Ilahi serta anak-anak saya yang lain. Mereka secara bersama-sama saya memeriksa naskah yang telah disetting dari buku ini. Mudah-mudahan Allah melimpahkan balasan kepada semuanya dengan sebaik-baik balasan di dunia maupun di akhirat. </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Saya memohon kepada Allah yang memiliki keagungan dan kemuliaan, semoga Ia menjadikan pekerjaanku ini benar-benar ikhlas karena mencari ridhaNya. Serta menjadi-kannya sebagai simpanan saya dan simpanan kedua orang tua saya pada hari yang tidak bermanfaat lagi harta dan anak-anak kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih. Sebagaimana saya juga memohon kepada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rabb </i>Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, semoga Ia memberi taufik kepada saya, juga kepada saudara-saudara, anak-anak, karib-kerabat saya serta sege-nap umat Islam untuk berpegang dan mengambil manfaat dari sebab-sebab rizki yang disyari'atkan. Semoga pula Ia memudahkan kebaikan bagi kita di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengabul-kan. Amin. </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad , kepada keluarga, sahabat dan segenap pengikutnya. </span></div><div style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><u><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dr. Fadhl Ilahi</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana;">Pasal Pertama :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Verdana; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ISTIGHFAR DAN TAUBAT</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Diantara sebab terpenting diturunkannya rizki adalah is-tighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>(memohon ampunan) dan taubat kepada Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Menutupi (kesalahan). Untuk itu, pembahasan mengenai pasal ini kami bagi menjadi dua pembahasan: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Hakikat istighfar dan taubat.<br />
b. Dalil syar'i bahwa istighfar dan taubat termasuk kunci rizki.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Hakikat Istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan Taubat</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagian besar orang menyangka bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup dengan lisan semata. Sebagian mere-ka mengucapkan, </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat ke-padaNya"</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tetapi kalimat-kalimat di atas tidak membekas di dalam hati, juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Para</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> ulama <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> semoga Allah memberi balasan yang se-baik-baiknya kepada mereka telah menjelaskan hakikat istighfar dan taubat. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani menerangkan: "Dalam istilah syara', taubat adalah meninggalkan dosa karena ke-burukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berke-inginan kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha mela-kukan apa yang bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat taubatnya telah sempurna" </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam An-Nawawi dengan redaksionalnya sendiri menje-laskan: "Para ulama berkata, 'Bertaubat dari setiap dosa hu-kumnya adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia maka syaratnya ada tiga. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pertama, </i>hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedua, </i>ia harus menyesali per-buatan (maksiat)nya. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Ketiga,</i> ia harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Jika salah satunya hilang, maka taubatnya tidak sah. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jika taubat itu berkaitan dengan manusia maka syaratnya ada empat. Ketiga syarat di atas dan keempat, hendaknya ia membebaskan diri (memenuhi) hak orang tersebut. Jika ber-bentuk harta benda atau sejenisnya maka ia harus mengem-balikannya. Jika berupa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">had </i>(hukuman) tuduhan atau seje-nisnya maka ia harus memberinya kesempatan untuk mem-balasnya atau meminta maaf kepadanya. Jika berupa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ghibah</i> (menggunjing), maka ia harus meminta maaf." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Adapun istighfar, sebagaimana diterangkan Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani adalah "Meminta (ampunan) dengan ucapan dan perbuatan. Dan firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Nuh: 10).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tidaklah berarti bahwa mereka diperintahkan meminta ampun hanya dengan lisan semata, tetapi dengan lisan dan perbuatan. Bahkan hingga dikatakan, memohon ampun (istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">)</i> hanya dengan lisan saja tanpa disertai perbuatan adalah pekerjaan para pendusta.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil Syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Bahwa Istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan Taubat Termasuk Kunci Rizki</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beberapa nash (teks) Al-Qur'an dan Al-Hadits me-nunjukkan bahwa istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan taubat termasuk sebab-sebab rizki dengan karunia Allah . Di bawah ini beberapa nash dimaksud: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Apa yang disebutkan Allah tentang Nuh yang berkata kepada kaumnya : </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Maka aku katakan kepada mereka,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu', sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai'." </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Nuh: 10-12).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayat-ayat di atas menerangkan cara mendapatkan hal-hal berikut dengan istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">.</i> </span><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ampunan Allah terhadap dosa-dosanya. Berdasarkan fir-manNya:<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> "Sesungguhnya</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dia adalah Maha Pengampun."</i> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Diturunkannya hujan yang lebat oleh Allah. Ibnu Abbas radhiallaahu anhu berkata " " adalah (hujan) yang turun dengan deras. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak. Dalam menafsirkan ayat:Atha' berkata: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Niscaya Allah akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian".</i> </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah akan menjadikan untuknya kebun-kebun. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah akan menjadikan untuknya sungai-sungai. Imam Al-Qurthubi berkata: "Dalam ayat ini, juga disebutkan dalam (surat Hud) adalah dalil yang menunjukkan bah-wa istighfar merupakan salah satu sarana meminta ditu-runkannya rizki dan hujan." </span></li>
</ol><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya berkata: "Makna-nya, jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian senantiasa mentaatiNya niscaya Ia akan membanyakkan rizki kalian dan menurunkan air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan untuk kalian, mem-banyakkan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun itu (untuk kalian)." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikianlah, dan Amirul mukminin Umar bin Khaththab juga berpegang dengan apa yang terkandung dalam ayat-ayat ini ketika beliau memohon hujan dari Allah . </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Muthrif meriwayatkan dari Asy-Sya'bi: "Bahwasanya Umar keluar untuk memohon hujan bersama orang ba-nyak. Dan beliau tidak lebih dari mengucapkan istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>(memohon ampun kepada Allah) lalu beliau pulang. Maka seseorang bertanya kepadanya, 'Aku tidak mendengar Anda memohon hujan'. Maka ia menjawab, 'Aku memohon diturunkannya hujan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">majadih</i> langit yang dengannya diharapkan bakal turun air hujan. Lalu beliau membaca ayat: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat."</span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Nuh: 10-11).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Hasan Al-Bashri juga menganjurkan istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>(memohon ampun) kepada setiap orang yang mengadukan kepadanya tentang kegersangan, kefakiran, sedikitnya ketu-runan dan kekeringan kebun-kebun. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bah-wasanya ia berkata: "Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!" Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!" Yang lain lagi berkata kepadanya, "Do'akanlah (aku) kepada Allah, agar ia memberiku anak!" Maka beliau mengatakan kepadanya, "Beristighfarlah kepada Allah!" Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, "Beristighfarlah kepa-da Allah!" </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan kami menganjurkan demikian kepada orang yang mengalami hal yang sama. Dalam riwayat lain disebutkan: "Maka Ar-Rabi' bin Shabih berkata kepadanya, 'Banyak orang yang mengadukan bermacam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk beristighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. </i>Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, 'Aku tidak mengata-kan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirim-kan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu ke-bun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Nuh: 10-12).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allahu Akbar!</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Betapa agung, besar dan banyak buah dari istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">! </i>Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-ham-baMu yang pandai beristighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">.</i> Dan karuniakanlah kepada kami buahnya, di dunia maupun di akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Amin, wahai Yang Maha Hidup dan terus menerus mengurus MakhlukNya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Ayat lain adalah firman Allah yang menceritakan ten-tang seruan Hud kepada kaumnya agar beristighfar. </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Dan (Hud berkata), 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa'." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Hud:52).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia di atas menyatakan: "Kemudian Hud memerintahkan kaumnya untuk beristighfar yang dengannya dosa-dosa yang lalu dapat dihapuskan, kemudian memerintahkan mereka bertaubat untuk masa yang akan mereka hadapi. Barangsiapa memiliki sifat seperti ini, niscaya Allah akan memudahkan rizkinya, melancarkan urusannya dan menjaga keadaannya. Karena itu Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat lebat atas-mu".</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memiliki sifat taubat dan istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">, </i>dan mudahkanlah rizki-rizki kami, lancarkanlah urusan-urusan kami serta jagalah keadaan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa. Amin, wahai Dzat Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Ayat yang lain adalah firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Hud: 3).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pada ayat yang mulia di atas, terdapat janji dari Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan berupa kenikmatan yang baik kepada orang yang beristighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan bertaubat. Dan maksud dari firmanNya: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu." </i>Sebagaimana dikatakan oleh Abdullah bin Abbas adalah, "Ia akan menganugerahi rizki dan kelapangan kepada kalian". </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sedangkan Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya mengatakan: "Inilah buah dari istighfar dan taubat. Yakni Allah akan memberi kenikmatan kepada kalian dengan berbagai manfaat berupa kelapangan rizki dan kemakmuran hidup serta Ia tidak akan menyiksa kalian sebagaimana yang dilakukanNya terhadap orang-orang yang dibinasakan sebelum kalian. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan janji Tuhan Yang Maha Mulia itu diutarakan dalam bentuk pemberian balasan sesuai dengan syaratnya. Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi berkata: "Ayat yang mulia tersebut menunjukkan bahwa beristighfar dan ber-taubat kepada Allah dari dosa-dosa adalah sebab sehingga Allah menganugerahkan kenikmatan yang baik kepada orang yang melakukannya sampai pada waktu yang ditentu-kan. Allah memberikan balasan (yang baik) atas istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>dan taubat itu dengan balasan berdasarkan syarat yang dite-tapkan". </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. Dalil lain bahwa beristighfar dan taubat adalah di antara kunci-kunci rizki yaitu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitan-nya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka".</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, yang berbicara berdasarkan wahyu, mengabarkan tentang tiga hasil yang dapat dipetik oleh orang yang mem-perbanyak istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;">. </i>Salah satunya yaitu, bahwa Allah Yang Maha Memberi rizki, yang Memiliki kekuatan akan mem-berikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka dan tidak diharapkan serta tidak pernah terdetik dalam hatinya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rizki hen-daklah ia bersegera untuk memperbanyak istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>(memo-hon ampun), baik dengan ucapan maupun perbuatan. Dan hendaknya setiap muslim waspada, sekali lagi hendaknya waspada, dari melakukan istighfar<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>hanya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan. Sebab itu adalah pekerjaan para pendusta.<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana;">Pasal Kedua :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Verdana; font-size: 18.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">TAQWA</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Termasuk sebab turunnya rizki adala taqwa. Saya akan membicarakan masalah ini <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> dengan memohon taufik dari Allah<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> dalam dua bahasan: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Makna taqwa.<br />
b. Dalil syar'i bahwa taqwa termasuk kunci rizki.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. MAKNA TAQWA</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Para</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> ulama telah menjelaskan apa yang dimaksud dengan taqwa. Di antaranya, Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani mendefinisikan: "Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan". </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sedangkan Imam An-Nawawi mendefinisikan taqwa dengan "Mentaati perintah dan laranganNya." Maksudnya, menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah . Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani "Taqwa yaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena itu, siapa yang tidak menjaga dirinya, dari perbuatan dosa, berarti dia bukanlah orang bertaqwa. Maka orang yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, atau mendengarkan dengan kedua telinganya apa yang dimurkai Allah, atau mengambil dengan kedua tangan-nya apa yang tidak diridhai Allah, atau berjalan ke tempat yang dikutuk Allah, berarti tidak menjaga dirinya dari dosa. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jadi, orang yang membangkang perintah Allah serta me-lakukan apa yang dilarangNya, dia bukanlah termasuk orang-orang yang bertaqwa. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Orang yang menceburkan diri ke dalam maksiat sehingga ia pantas mendapat murka dan siksa dari Allah, maka ia telah mengeluarkan dirinya dari barisan orang-orang yang bertaqwa.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. DALIL SYAR'I BAHWA TAQWA TERMASUK KUNCI RIZKI</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beberapa nash<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>yang menunjukkan bahwa taqwa terma-suk di antara sebab rizki, Di antaranya:</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Firman Allah:</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya. Dan memberi-nya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya."<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b></span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Ath-Thalaq: 2-3).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam ayat di atas, Allah menjelaskan bahwa orang yang merealisasikan taqwa akan dibalas Allah dengan dua hal. Pertama, "<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Allah akan mengadakan jalan keluar baginya." </i>Artinya, Allah akan menyelamatkannya –sebagaimana dika-takan Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> dari setiap kesusahan dunia maupun akhirat. Kedua, "<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka." </i>Artinya, Allah akan memberi-nya rizki yang tak pernah ia harapkan dan angankan. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan: "Maknanya, barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah de-ngan melakukan apa yang diperintahkanNya dan mening-galkan apa yang dilarangNya, niscaya Allah akan membe-rinya jalan keluar serta rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari arah yang tidak pernah terlintas dalam benaknya," </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Alangkah agung dan besar buah taqwa itu! Abdullah bin Mas'ud berkata: "Sesungguhnya ayat terbesar dalam hal pemberian janji jalan keluar adalah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya".</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Ayat lainnya adalah firman Allah:</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada me-reka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mendus-takan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka di-sebabkan perbuatan mereka sendiri". </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-A'raf: 96).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam ayat yang mulia ini Allah menjelaskan, seandai-nya penduduk negeri-negeri merealisasikan dua hal, yakni iman dan taqwa, niscaya Allah akan melapangkan kebaikan (kekayaan) untuk mereka dan memudahkan mereka menda-patkannya dari segala arah. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menafsirkan firman Allah:<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> "Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah dari langit dan bumi, </i>Abdullah bin Abbas mengatakan: "Niscaya Kami lapangkan kebaikan (ke-kayaan) untuk mereka dan Kami mudahkan bagi mereka untuk mendapatkan dari segala arah." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Janji Allah yang terdapat dalam ayat yang mulia tersebut terhadap orang-orang beriman dan bertaqwa mengandung beberapa hal, di antaranya: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Janji Allah untuk membuka "</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> "</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> (keberkahan) bagi mereka. "" adalah bentuk jama' dari</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">" " Imam Al-Baghawi berkata, Ia berarti mengerjakan sesuatu secara terus menerus. Atau seperti kata Imam Al-Khazin, "Tetapnya suatu kebaikan Tuhan atas sesuatu." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jadi, yang dapat disimpulkan dari makna kalimat " " adalah bahwa apa yang diberikan Allah disebabkan oleh keimanan dan ketaqwaan mereka merupakan kebaikan yang terus menerus, tidak ada keburukan atau konsekuensi apa pun atas mereka sesudahnya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tentang hal ini, Sayid Muhammad Rasyid Ridha berkata: "Adapun orang-orang beriman maka apa yang dibukakan untuk mereka adalah berupa berkah dan kenikmatan. Dan untuk hal itu, mereka senantiasa bersyukur kepada Allah, ridha terhadapNya dan mengharapkan karuniaNya. Lalu mereka menggunakannya di jalan kebaikan, bukan jalan keburukan, untuk perbaikan bukan untuk merusak. Sehingga balasan bagi mereka dari Allah adalah ditambahnya berbagai kenikmatan di dunia dan pahala yang baik di akhirat." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Ibnu Asyur mengungkapkan hal itu dengan ucapannya: " " adalah kebaikan yang murni yang tidak ada konsekuensinya di akhirat. Dan ini adalah sebaik-baik jenis nikmat." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">b. Kata berkah disebutkan dalam bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jama' </i>sebagai-mana firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berbagai berkah." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayat ini, sebagaimana disebutkan Syaikh Ibnu Asyur untuk menunjukan banyaknya berkah sesuai dengan banyaknya sesuatu yang diberkahi. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">c. Allah berfirman: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Berbagai keberkahan dari langit dan bumi". </i>Menurut Imam Ar-Razi, maksudnya adalah keberkahan langit dengan turunnya hujan, keberkahan bumi dengan tumbuhnya berba-gai tanaman dan buah-buahan, banyaknya hewan ternak dan gembalaan serta diperolehnya keamanan dan keselamatan. Hal ini karena langit adalah laksana ayah, dan bumi laksana Ibu. Dari keduanya diperoleh semua bentuk manfaat dan kebaikan berdasarkan penciptaan dan pengurusan Allah ." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Ayat lainnya adalah firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Diantara mereka ada golongan pertengah-an. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka". </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Ma'idah: 66).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah mengabarkan tentang Ahli Kitab, 'Bahwa seandainya mereka mengamalkan apa yang ada di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an –demikian seperti dikatakan oleh Abdullah bin Abbas </span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">c</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> dalam menafsirkan ayat terse-but,<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">– </b>niscaya Allah memperbanyak rizki yang diturunkan kepada mereka dari langit dan yang tumbuh untuk mereka dari bumi. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Yahya bin Umar Al-Andalusi berkata: "Allah menghendaki –<i style="mso-bidi-font-style: normal;">wallahu a'lam</i>–<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>bahwa seandainya mereka mengamalkan apa yang diturunkan di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur'an, niscaya mereka memakan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Maknanya <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b><i style="mso-bidi-font-style: normal;">wallahu'alam</i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b>, niscaya mereka diberi kelapangan dan kesempurnaan nikmat du-nia," </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Al-Qurthubi mengata-kan, "Dan sejenis dengan ayat ini adalah firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Ath-Thalaq:2-3).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Dan bahwasanya jika mereka tetap berjalan di atas ja-lan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rizki yang ba-nyak)." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Jin: 16).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada me-reka berbagai keberkahan dari langit dan bumi." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-A'raf: 96).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat di atas, Allah menjadikan ketaqwaan di antara sebab-sebab rizki dan men-janjikan untuk menambahnya bagi orang yang bersyukur. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Jika kalian bersyukur, niscaya Aku tambahkan nikmat-Ku atasmu." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Ibrahim: 7).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena itu, setiap orang yang menginginkan keluasan rizki dan kemakmuran hidup, hendaknya ia menjaga dirinya dari segala dosa. Hendaknya ia menta'ati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya. Juga hendaknya ia menjaga diri dari yang menyebabkan berhak mendapat siksa, seperti melakukan kemungkaran atau meninggalkan kebaikan.</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Verdana;">Pasal Ketiga :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Verdana; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span></div><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Termasuk di antara sebab diturunkannya rizki adalah bertawakkal kepada Allah dan Yang kepadaNya tempat bergantung. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Insya Allah</i> kita akan membicarakan hal ini melalui tiga hal: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Yang dimaksud bertawakkal kepada Allah.<br />
b. Dalil syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>bahwa bertawakkal kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki.<br />
c. Apakah tawakkal itu berarti meninggalkan usaha?</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Yang Dimaksud Bertawakkal kepada Allah </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Para</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> ulama –semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik balasan– telah menjelaskan makna tawakkal. Di antaranya adalah Imam Al-Ghazali, beliau berkata: "Tawak-kal adalah penyandaran hati hanya kepada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wakil </i>(yang di-tawakkali) semata." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Al-Manawi berkata: "Tawakkal adalah me-nampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang di tawakkali." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menjelaskan makna tawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, Al-Mulla Ali Al-Qori berkata: "Hendaknya kalian ketahui secara yakin bahwa tidak ada yang berbuat dalam alam wujud ini kecuali Allah, dan bahwa setiap yang ada, baik makhluk maupun rizki, pem-berian atau pelarangan, bahaya atau manfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sehat, hidup atau mati dan segala hal yang disebut sebagai sesuatu yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">maujud </i>(ada), semua-nya itu adalah dari Allah." </span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"></span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil syar'i Bahwa Bertawakkal kepada Allah Termasuk Kunci Rizki</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Al-Muba-rak, Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Qhudha'i dan Al-Baghawi meriwayatkan dari Umar bin Khaththab bahwa Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang."</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Rasulullah yang ber-bicara dengan wahyu menjelaskan, orang yang bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya dia akan diberi rizki oleh Allah sebagaimana burung-burung diberiNya rizki. Betapa tidak demikian, karena dia telah bertawakkal kepada Dzat Yang Maha Hidup, Yang tidak pernah mati. Karena itu, barangsiapa bertawakkal kepada-Nya, niscaya Allah akan mencukupinya. Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> "Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya. Se-sungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Ath-Thalaq: 3).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menafsirkan ayat tersebut, Ar-Rabi' bin Khutsaim me-ngatakan: "(Mencukupkan) diri setiap yang membuat sempit manusia".</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">C. Apakah Tawakkal itu Berarti Mening-galkan Usaha?</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagian orang mukmin ada yang berkata: "Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalasan-malasan, lalu rizki kita datang dari langit?" </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Perkataan ini sungguh menunjukkan kebodohan orang yang mengucapkan tentang hakikat tawakkal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakkal dan di-beri rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah Yang Maha Esa dan Yang kepadanya tempat bergantung. Dan sungguh para ulama –semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> telah memperingatkan masa-lah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata: " Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan untuk meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka berta-wakkal kepada Allah dalam kepergian, kedatangan dan usa-ha mereka, dan mereka mengetahui kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau masjid seraya berkata, 'Aku tidak mau bekerja sedikit pun, sampai rizkiku datang sendiri'. Maka beliau berkata, Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku."</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan beliau bersabda:<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan se-benar-benar tawakkal, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung berangkat pagi-pagi</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang."</i> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits tersebut dikatakan, burung-burung itu berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari dalam rangka men-cari rizki. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Selanjutnya Imam Ahmad berkata: "Para Sahabat berda-gang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itu-lah teladan kita". </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Abu Hamid berkata: "Barangkali ada yang mengi-ra bahwa makna tawakkal adalah , meninggalkan pekerjaan secara fisik, meninggalkan perencanaan dengan akal serta menjatuhkan diri di atas tanah seperti sobekan kain yang di-lemparkan, atau seperti daging di atas landasan tempat me-motong daging. Ini adalah sangkaan orang-orang bodoh. Semua itu adalah haram menurut hukum syari'at. Sedangkan syari'at memuji orang yang bertawakkal. Lalu, bagaimana mungkin sesuatu derajat ketinggian dalam agama dapat di-peroleh dengan hal-hal yang dilarang oleh agama pula? </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hakikat yang sesungguhnya dalam hal ini dapat kita kata-kan, "Sesungguhnya pengaruh bertawakkal itu tampak da-lam gerak dan usaha hamba ketika bekerja untuk mencapai tujuan-tujuannya". </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abul Qosim Al-Qusyairi berkata: "Ketahuilah se-sungguhnya tawakkal itu letaknya di dalam hati. Adapun gerak secara lahiriah hal itu tidak bertentangan dengan ta-wakkal yang ada di dalam hati setelah seorang hamba me-yakini bahwa rizki itu datangnya dari Allah. Jika terdapat kesulitan, maka hal itu adalah karena taqdirNya, dan jika terdapat kemudahan maka hal itu karena kemudahan dariNya." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara yang menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Al-Hakim dari Ja'far bin Amr bin Umayah dari ayahnya , ia berkata: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Seseorang berkata kepada Nabi , Aku lepaskan unta-ku dan (lalu) aku bertawakkal?' Nabi bersabda: 'Ikatlah kemudian bertawakkallah'." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan dalam riwayat Al-Qudha'i disebutkan:<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Amr bin Umayah berkata: 'Aku bertanya,'Wahai Rasulullah, Apakah aku ikat dahulu (tunggangan)ku lalu aku bertawakkal kepada Allah, atau aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?' Beliau menjawab, 'Ikatlah kendaran (unta)mu lalu bertawakkallah'." </i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Verdana; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha. Dan sungguh setiap muslim wajib berpayah-payah, bersungguh-sungguh dan berusaha untuk mendapatkan penghidupan. Hanya saja ia tidak boleh menyandarkan diri pada kelelahan, kerja keras dan usahanya, tetapi ia harus meyakini bahwa segala urusan adalah milik Allah, dan bahwa rizki itu hanyalah dari Dia semata.<br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Verdana;"></span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Keempat :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara kunci-kunci rizki adalah beribadah kepada Allah sepenuhnya. Saya akan membahas masalah ini –dengan memohon pertolongan kepada Allah– dari dua hal: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Makna beribadah kepada Allah sepenuhnya.<br />
B. Dalil syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>bahwa beribadah kepada Allah sepenuhnya adalah di antara kunci-kunci rizki.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Makna Beribadah Kepada Allah Sepenuhnya.</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hendaknya seseorang tidak mengira bahwa yang dimak-sud beribadah sepenuhnya adalah dengan meninggalkan usaha untuk mendapatkan penghidupan dan duduk di masjid sepanjang siang dan malam. Tetapi yang dimaksud – <i style="mso-bidi-font-style: normal;">wallahu a'lam</i>– adalah hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu' dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Maha Esa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kami melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sesungguhnya Dia melihatmu." </i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Janganlah engkau termasuk orang-orang yang (ketika beribadah) jasad mereka berada di masjid, sedang hatinya berada di luar masjid. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menjelaskan sabda Rasulullah :<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Beribadahlah sepenuhnya kepadaKu". </i>Al-Mulla Ali Al-Qari berkata, "Maknanya, jadikanlah hatimu benar-benar sepenuhnya (berkonsentrasi) untuk beribadah kepada Tuhan-mu".</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. DALIL SYAR'I BAHWA BERIBADAH KEPADA ALLAH SEPENUHNYA TERMASUK KUNCI RIZKI</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ada</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> beberapa nash yang menunjukkan bahwa beribadah sepenuhnya kepada Allah termasuk di antara kunci-kunci rizki. Beberapa nash tesebut di antaranya adalah:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Sesungguhnya Allah berfirman, 'wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan, nis-caya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu (kepada manusia)'." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nabi dalam hadits tersebut menjelaskan, bahwasanya Allah menjanjikan kepada orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua hadiah, sebaliknya mengancam bagi yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan dua siksa. Adapun dua hadiah itu adalah Allah mengisi hati orang yang beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan keka-yaan serta memenuhi kebutuhannya. Sedangkan dua siksa itu adalah Allah memenuhi kedua tangan orang yang tidak beribadah kepadaNya sepenuhnya dengan berbagai kesibuk-an, dan ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya, sehingga ia tetap membutuhkan kepada manusia.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma'qal bin Yasar ia berkata, Rasulullah bersabda:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Tuhan kalian berkata, 'Wahai anak Adam, beribadah-lah kepadaKu sepenuhnya, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam, jangan jauhi Aku sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tangamu dengan kesibukan."</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang mulia, yang berbicara berdasarkan wahyu mengabarkan tentang janji Allah, yang tak satu pun lebih memenuhi janji daripadaNya, berupa dua jenis pahala bagi orang yang benar-benar ber-ibadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti meme-nuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagaimana Nabi juga memperingatkan akan ancam-an Allah kepada orang yang menjauhiNya dengan dua jenis siksa. Yaitu Allah pasti memenuhi hatinya dengan kefakiran dan kedua tangannya dengan kesibukan. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan semua mengetahui, siapa yang hatinya dikayakan oleh Yang Maha Memberi kekayaan, niscaya tidak akan didekati oleh kemiskinan selama-lamanya. Dan siapa yang kedua tangannya dipenuhi rizki oleh Yang Maha Memberi rizki dan Maha Perkasa, niscaya ia tidak akan pernah pailit selama-lamanya. Sebaliknya, siapa yang hatinya dipenuhi dengan kefakiran oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan, niscaya tak seorang pun mampu membuatnya kaya. Dan siapa yang disibukkan oleh Yang Maha Perkasa dan Maha Memaksa, niscaya tak seorang pun yang mampu memberinya waktu luang. </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"><br />
</span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kelima :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">MELANJUTKAN HAJI DENGAN UMRAH ATAU SEBALIKNYA</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara perbuatan yang dijadikan Allah termasuk kunci-kunci rizki yaitu melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya. Pembicaraan masalah ini –dengan memohon pertolongan Allah– akan saya lakukan melalui dua poin bahasan: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Yang dimaksud melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya.<br />
B. Dalil syar'i bahwa melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya termasuk pintu-pintu rizki.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Yang Dimaksud Melanjutkan Haji Dengan Umrah Atau Sebaliknya</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Abul Hasan As-Sindi menjelaskan tentang mak-sud melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya berkata: "Jadikanlah salah satunya mengikuti yang lain, di mana ia dilakukan sesudahnya. Artinya, jika kalian menunaikan haji maka tunaikanlah umrah. Dan jika kalian menunaikan umrah maka tunaikanlah haji, sebab keduanya saling mengikuti.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil Syar'i Bahwa Melanjutkan Haji Dengan Umrah Atau Sebaliknya Termasuk Kunci Rizki</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara hadits-hadits yang menunjukkan bahwa melan-jutkan haji dengan umrah atau sebaliknya termasuk kunci-kunci rizki adalah :</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Hibban meriwayatkah dari Abdullah bin Mas'ud berkata, Rasulullah bersabda:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Lanjutkanlah haji dengan umrah, karena sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa, sebagai-mana api dapat menghilangkan kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada pahala haji yang mabrur itu melainkan Surga".</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia tersebut Nabi yang terper-caya, yakni berbicara dengan wahyu menjelaskan bahwa buah melanjutkan haji dengan umrah atau sebaliknya adalah hilangnya kemiskinan dan dosa. Imam Ibnu Hibban mem-beri judul hadits ini dalam kitab shahihnya dengan: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Keterangan Bahwa Haji dan Umrah Menghilangkan Dosa-dosa dan Kemiskinan dari Setiap Muslim dengan Sebab Keduanya." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sedangkan Imam Ath-Thayyibi dalam menjelaskan sabda Nabi : </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Sesungguhnya keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa", </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">dia berkata, "Kemampuan keduanya untuk menghilangkan kemiskinan seperti kemampuan amalan ber-sedekah dalam menambah harta."</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Hadits riwayat Imam An-Nasa'i dari Ibnu Abbas c, ia berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Lanjutkanlah haji dengan umrah atau sebaliknya. Kare-na sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemis-kinan dan dosa-dosa sebagaimana api dapat menghi-langkan kotoran besi." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Maka orang-orang yang menginginkan untuk dihilangkan kemiskinan dan dosa-dosanya, hendaknya ia segera melan-jutkan hajinya dengan umrah atau sebaliknya. </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Keenam :</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">SILATURRAHIM</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara pintu-pintu rizki adalah silaturrahim. Pembi-caraan masalah ini –dengan memohon pertolongan Allah– akan saya bahas melalui empat poin berikut: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Makna silaturrahim.<br />
B. Dalil syar'i bahwa silaturrahim termasuk di antara pintu-pintu rizki.<br />
C. Apa saja sarana untuk silaturrahim?<br />
D. Tata cara silaturrahim dengan para ahli maksiat.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Makna Silaturrahim</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Makna <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"ar-rahim"</i> adalah para kerabat dekat. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Ar-rahim" </i>secara umum adalah dimak-sudkan untuk para kerabat dekat. Antara mereka terdapat garis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nasab</i> (keturunan), baik berhak mewarisi atau tidak, dan sebagai mahram atau tidak." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menurut pendapat lain, mereka adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">maharim</i> (para kerabat dekat yang haram dinikahi) saja. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pendapat pertama lebih kuat, sebab menurut batasan yang kedua, anak-anak paman dan anak-anak bibi bukan kerabat dekat karena tidak termasuk yang haram dinikahi, padahal tidak demikian." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Silaturrahim, sebagaimana dikatakan oleh Al-Mulla Ali Al-Qari adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kinayah</i> (ungkapan/sindiran) tentang berbuat baik kepada para karib kerabat dekat –baik menurut garis keturunan maupun perkawinan– berlemah lembut dan mengasihi mereka serta menjaga keadaan mereka.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil Syar'i Bahwa Silaturrahim Termasuk Kunci Rizki</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beberapa hadits dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">atsar </i>menunjukkan bahwa Allah menjadikan silaturrahim termasuk di antara sebab kelapang-an rizki. Di antara hadits-hadits dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">atsar-atsar</i> itu adalah: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah , ia berkata, 'Aku mendengar Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan di-akhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hen-daknyalah ia menyambung (tali) silaturrahim". </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Dalil lain adalah hadits riwayat Imam Al-Bukhari dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Siapa yang suka untuk dilapangkan rizkinya dan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">di-akhirkan usianya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia menyambung silaturrahim." </i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia di atas, Nabi menjelaskan bahwa silaturrahim membuahkan dua hal, kelapangan rizki dan bertambahnya usia. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ini adalah tawaran terbuka yang disampaikan oleh makh-luk Allah yang paling benar dan jujur, yang berbicara berda-sarkan wahyu, Nabi Muhammad . Maka barangsiapa me-nginginkan dua buah di atas hendaknya ia menaburkan be-nihnya, yaitu silaturrahim. Demikianlah, sehingga Imam Al-Bukhari memberi judul untuk kedua hadits itu dengan "Bab Orang Yang Dilapangkan Rizkinya dengan Silaturrahim." Artinya, dengan sebab silaturrahim. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnu Hibban juga meriwayatkan hadits Anas bin Malik dalam kitab shahihnya dan beliau memberi judul dengan: "Keterangan Tentang Baiknya Kehidupan dan Ba-nyaknya Berkah dalam Rizki Bagi Orang Yang Menyam-bung Silaturrahim. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Dalil lain adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Hurairah , dari Nabi beliau bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Belajarlah tentang nasab-nasab kalian sehingga kalian bisa menyambung silaturrahim. Karena sesungguhnya silaturrahim adalah (sebab adanya) kecintaan terhadap keluarga (kerabat dekat), (sebab) banyaknya harta dan bertambahnya usia." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia Ini Nabi menjelaskan bahwa silaturrahim ini membuahkan tiga hal, di antaranya adalah ia menjadi sebab banyaknya harta. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. Dalil lain adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abdullah bin Ahmad, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib dari Nabi , beliau bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang jujur dan terpercaya, menjelaskan tiga manfaat yang terealisir bagi orang yang memiliki dua sifat; bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim. Dan salah satu dari tiga manfaat itu adalah keluasan rizki. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">5. Dalil lain adalah riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar ia berkata: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Barangsiapa bertaqwa kepada Tuhannya dan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">menyam-bung silaturrahim, niscaya dipanjangkan umurnya dan dibanyakkan rizkinya dan dicintai oleh keluarganya." </i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">6. Demikian besarnya pengaruh silaturrahim dalam ber-kembangnya harta benda dan menjauhkan kemiskinan, sam-pai-sampai ahli maksiat pun, disebabkan oleh silaturrahim, harta mereka bisa berkembang, semakin banyak jumlahnya dan mereka jauh dari kefakiran, karena karunia Allah . </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abu Bakrah dari Nabi bahwasanya beliau bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Sesungguhnya keta'atan yang paling disegerakan paha-lanya adalah silaturrahim. Bahkan hingga suatu keluar-ga yang ahli maskiat pun, harta mereka bisa berkembang dan jumlah mereka bertambah banyak jika mereka saling bersilaturrahim. Dan tidaklah ada suatu keluarga yang saling bersilaturrahim kemudian mereka membutuhkan (kekurangan)." </span></i><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">C. APA SAJA SARANA UNTUK SILATURRAHIM?</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagian orang menyempitkan makna silaturrahim hanya dalam masalah harta. Pembatasan ini tidaklah benar. Sebab yang dimaksud silaturrahim lebih luas dari itu. Silaturrahim adalah usaha untuk memberikan kebaikan kepada kerabat dekat serta (upaya) untuk menolak keburukan dari mereka, baik dengan harta atau dengan lainnya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnu Abu Jamrah berkata: "Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan kebutuhan mereka, de-ngan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri serta dengan do'a." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Makna silaturrahim yang lengkap adalah memberikan apa saja yang mungkin diberikan dari segala bentuk kebaik-an, serta menolak apa saja yang mungkin bisa ditolak dari keburukan sesuai dengan kemampuannya (kepada kerabat dekat).</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">D. Tata Cara Silaturrahim dengan Para Ahli Maksiat</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebagian orang salah dalam memahami tata cara silatur-rahim dengan para ahli maksiat. Mereka mengira bahwa bersilaturrahim dengan mereka berarti juga mencintai dan menyayangi mereka, bersama-sama duduk dalam satu maje-lis dengan mereka, makan bersama-sama mereka serta bersi-kap lembut dengan mereka. Ini adalah tidak benar. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Semua memaklumi bahwa Islam tidak melarang berbuat baik kepada kerabat dekat yang suka berbuat maksiat, bah-kan hingga kepada orang-orang kafir. Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan ber-laku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi-mu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Mumtahanah: 8).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikian pula sebagaimana disebutkan dalam hadits Asma' binti Abu Bakar c yang menanyakan Rasullah untuk bersilaturrahmi kepada ibunya yang musyrik. Dalam hadits ini diantaranya disebutkan: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Aku bertanya, 'Sesungguhnya ibuku datang dan ia sangat berharap, apakah aku harus menyambung (silaturrahim) dengan ibuku?' Beliau menjawab, 'Ya, sambunglah (silaturrahim) dengan ibumu'." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tetapi, itu bukan berarti harus saling mencintai dan me-nyayangi, duduk-duduk satu majelis dengan mereka. Bersa-ma-sama makan dengan mereka serta bersikap lembut de-ngan orang-orang kafir dan ahli maksiat tersebut. Allah ber-firman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang ber-iman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-sudara atau pun keluarga me-reka." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Mujadilah: 22)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Makna ayat yang mulia ini –sebagaimana disebutkan oleh Imam Ar-Razi– adalah bahwasanya tidak akan bertemu antara iman dengan kecintaan kepada musuh-musuh Allah. Karena jika seseorang mencintai orang lain maka tidak mungkin ia akan mencintai musuh orang tersebut. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan berdasarkan ayat ini, Imam Malik menyatakan bolehnya memusuhi kelompok Qadariyah dan tidak duduk satu majelis dengan mereka. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Qurthubi mengomentari dasar hukum Imam Malik: "Saya berkata, 'Termasuk dalam makna kelompok Qadariyah adalah semua orang yang zhalim dan yang suka memusuhi'." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat yang mulia tersebut berkata: "Artinya, mereka tidak saling men-cintai dengan orang yang suka menentang (Allah dan Rasul-Nya), bahkan meskipun mereka termasuk kerabat dekat." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sebaliknya, silaturrahim dengan mereka adalah dalam upaya untuk menghalangi mereka agar tidak mendekat kepada Neraka dan menjauhi dari Surga. Tetapi, bila kondisi mengisyaratkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut ada-lah dengan cara memutuskan hubungan dengan mereka, maka pemutusan hubungan tersebut –dalam kondisi demi-kian– dapat dikategorikan sebagai silaturrahim. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hal ini, Imam Ibnu Abu Jamrah berkata: "Jika mereka itu orang-orang kafir atau suka berbuat dosa maka memutuskan hubungan dengan mereka karena Allah adalah (bentuk) silaturrahim dengan mereka. Tapi dengan syarat telah ada usaha untuk menasehati dan memberitahu mereka, dan mereka masih terus membandel. Kemudian, hal itu (pe-mutusan silaturrahim) dilakukan karena mereka tidak mau menerima kebenaran. Meskipun demikian, mereka masih te-tap berkewajiban mendo'akan mereka tanpa sepengetahuan mereka agar mereka kembali ke jalan yang lurus.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pasal Ketujuh :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">BERINFAK DI JALAN ALLAH</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara kunci-kunci rizki lain adalah berinfak di jalan Allah. Pembahasan masalah ini –dengan memohon taufik dari Allah– akan saya lakukan melalui dua poin berikut: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Yang dimaksud berinfak.<br />
B. Dalil syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>bahwa berinfak di jalan Allah adalah termasuk kunci-kunci rizki.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Yang Dimaksud Berinfak</span><span lang="EN-US"> </span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di tengah-tengah menafsirkan firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, niscaya Dia akan menggantinya". </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Saba': 39).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Ibnu Asyur berkata: "Yang dimaksud dengan infak di sini adalah infak yang dianjurkan dalam agama. Seperti berinfak kepada orang-orang fakir dan berinfak di jalan Allah untuk menolong agama."</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil Syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Bahwa Berinfak di Jalan Allah Adalah Termasuk Kunci Rizki </span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ada beberapa nash dalam Al-Qur'anul Karim dan Al-Hadits Asy-Syarif yang menunjukkan bahwa orang yang berinfak di jalan Allah akan diganti oleh Allah di dunia. Di samping, tentunya apa yang disediakan oleh Allah baginya dari pahala yang besar di akhirat. Di antara dalil-dalil itu adalah sebagai berikut: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1</span><span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Firman Allah:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang se-baik-baiknya." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Saba': 39).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam menafsirkan ayat di atas, Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: "Betapapun sedikit apa yang kamu infakkan dari apa yang diperintahkan Allah kepadamu dan apa yang diper-bolehkanNya, niscaya Dia akan menggantinya untukmu di dunia, dan di akhirat engkau akan diberi pahala dan gan-jaran, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits…" </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ar-Razi berkata, "Firman Allah: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">'Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya',</i> adalah realisasi dari sabda Nabi : <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Tidaklah para hamba berada di pagi hari…." </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Hadits).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Yang demikian itu karena Allah adalah Penguasa, Maha Tinggi dan Maha Kaya. Maka jika Dia berkata: "Nafkahkanlah dan Aku yang akan menggantinya,' maka itu sama dengan janji yang pasti ia tepati. Sebagaimana jika Dia berkata: "Lemparkanlah barangmu ke dalam laut dan Aku yang menjaminnya." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Maka, barangsiapa berinfak berarti dia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan ganti. Sebaliknya, siapa yang ti-dak berinfak maka hartanya akan lenyap dan ia tidak berhak mendapatkan ganti. Hartanya akan hilang tanpa ganti, arti-nya lenyap begitu saja. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Yang mengherankan, jika seseorang pedagang mengeta-hui bahwa sebagian dari hartanya akan binasa, ia akan menjualnya dengan cara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nasi'ah</i> (pembayaran di belakang), meskipun pembelinya termasuk orang miskin. Lalu ia ber-kata, hal itu lebih baik daripada pelan-pelan harta itu binasa. Jika ia tidak menjualnya sampai harta itu binasa maka ia akan disalahkan. Dan jika ada orang mampu yang menjamin orang miskin itu, tetapi ia tidak menjualnya (kepada orang tersebut) maka ia disebut orang gila. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan sungguh, hampir setiap orang melakukan hal ini, tetapi masing-masing tidak menyadari bahwa hal itu mendekati gila. Sesungguhnya harta kita semuanya pasti akan binasa. Dan menafkahkan kepada keluarga dan anak-anak adalah berarti memberi pinjaman. Semuanya itu berada dalam jaminan kuat, yaitu Allah Yang Maha Tinggi. Allah berfirman: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Dia pasti manggantinya."</i> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Lalu Allah memberi pinjaman kepada setiap orang, ada yang berupa tanah, kebun, penggilingan, tempat pemandian untuk berobat atau manfaat tertentu. Sebab setiap orang tentu memiliki pekerjaan atau tempat yang daripadanya ia mendapatkan harta. Dan semua itu milik Allah. Di tangan manusia, harta itu adalah pinjaman. Jadi, seakan-akan ba-rang-barang tersebut adalah jaminan yang diberikan Allah dari rizkiNya, agar orang tersebut percaya penuh kepadaNya bahwa bila dia berinfak, Allah pasti akan menggantinya. Tetapi meskipun demikian, ternyata ia tidak mau berinfak dan membiarkan hartanya lenyap begitu saja tanpa mendapat pahala dan disyukuri. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Selain itu, Allah menegaskan janjiNya dalam ayat ini kepada orang yang berinfak untuk menggantinya dengan rizki (lain) melalui tiga penegasan. Dalam hal ini, Ibnu Asyur berkata: "Allah menegaskan janji tersebut dengan kalimat bersyarat, dan dengan menjadikan jawaban dari kali-mat bersyarat itu dalam bentuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jumlah ismiyah</i> dan dengan mendahulukan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">musnad ilaiah</i> (sandaran) terhadap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">khabar fi'il</i>-nya ( </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">ÇáúÎóÈóÑ ÇáúÝöÚúáöíøó</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">) yaitu dalam firmanNya: </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Ýóåõæó íõÎúáöÝõåõ</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> De-ngan demikian, janji tersebut ditegaskan dengan tiga pene-gasan yang menunjukkan bahwa Allah benar-benar akan merealisasikan janji itu. Sekaligus menunjukkan bahwa ber-infak adalah sesuatu yang dicintai Allah. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan sungguh janji Allah adalah sesuatu yang tegas, ya-kin, pasti dan tidak ada keraguan untuk diwujudkannya, wa-laupun tanpa adanya penegasan seperti di atas. Lalu, bagai-mana halnya jika janji itu ditegaskan dengan tiga penegasan?</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Dalil lain adalah firman Allah:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan ke-miskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Baqarah: 268).</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menafsirkan ayat mulia ini, Ibnu Abbas berkata: "Dua hal dari Allah, dan dua hal dari setan. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Setan men-janjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan." </i>Setan itu berkata, 'Jangan kamu infakkan hartamu, peganglah untukmu sendiri karena kamu membutuhkannya'. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)."</i> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Dan dua hal dari Allah adalah), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Allah menjanjikan un-tukmu ampunan daripadaNya," </i>yakni atas maksiat yang kamu kerjakan, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"dan karunia"</i> berupa rizki. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Qadhi Ibnu Athiyah menafsirkan ayat ini berkata: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Maghfirah </i>(ampunan Allah) adalah janji Allah bahwa Dia akan menutupi kesalahan segenap hambaNya di dunia dan di akhirat. Sedangkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">al-fadhl</i> (karunia) adalah rizki yang luas di dunia, serta pemberian nikmat di akhirat, dengan segala apa yang telah dijanjikan Allah . </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnu Qayim Al-Jauziyah dalam menafsirkan ayat yang mulia ini berkata: "Demikianlah, peringatan setan bah-wa orang yang menginfakkan hartanya, bisa mengalami ke-fakiran bukanlah suatu bentuk kasih sayang setan kepa-danya, juga bukan suatu bentuk nasihat baik untuknya. Ada-pun Allah, maka Ia menjanjikan kepada hambaNya ampunan dosa-dosa daripadaNya, serta karunia berupa penggantian yang lebih baik daripada yang ia infakkan, dan ia dilipatgan-dakanNya baik di dunia saja atau di dunia dan di akhirat."</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Dalil lain adalah hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah , Nabi memberitahukan kepadanya:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rizki) kepadaMu." </span></i><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allahu Akbar! </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Betapa besar jaminan orang yang berinfak di jalan Allah! Betapa mudah dan gampang jalan mendapatkan rizki! Seorang hamba berinfak di jalan Allah, lalu Dzat Yang di TanganNya kepemilikan segala sesuatu memberi-kan infak (rizki) kepadanya. Jika seorang hamba berinfak sesuai dengan kemampuannya maka Dzat Yang memiliki perbendaharaan langit dan bumi serta kerajaan segala se-suatu akan memberi infak (rizki) kepadanya sesuai dengan keagungan, kemuliaan dan kekuasaanNya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam An-Nawawi berkata: "Firman Allah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">'Berinfaklah, niscaya Aku berinfak (memberi rizki) kepadamu' </i>adalah makna dari firman Allah dalam Al-Qur'an: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Dia-lah yang akan menggantinya." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Saba': 39).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ayat ini mengandung anjuran untuk berinfak dalam ber-bagai bentuk kebaikan, serta berita gembira bahwa semua itu akan diganti atas karunia Allah .</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. Dalil lain bahwa berinfak di jalan Allah adalah di antara kunci-kunci rizki yaitu apa yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Tidaklah para hamba berada di pagi hari kecuali di dalamnya terdapat dua malaikat yang turun. Salah satunya berdo'a, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang berinfak ganti (dari apa yang ia infakkan)'. Sedang yang lain berkata, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan (hartanya) kebinasaan (hartanya)'." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang mulia menga-barkan bahwa terdapat malaikat yang berdo'a setiap hari kepada orang yang berinfak agar diberikan ganti oleh Allah. Maksudnya –sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Mulla Ali Al-Qari– adalah ganti yang besar. Yakni ganti yang baik, atau ganti di dunia dan ganti di akhirat. Hal itu berdasarkan firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Dia-lah yang akan menggantinya. Dan Dialah sebaik-baik Pemberi rizki." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Saba': 39)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan diketahui secara umum bahwa do'a malaikat adalah dikabulkan, sebab tidaklah mereka mendo'akan bagi sese-orang melainkan dengan izinNya. Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Anbiya': 28)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">5. Dalil lain adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi bersabda:</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Berinfaklah wahai Bilal! Jangan takut dipersedikit (hartamu) oleh Dzat Yang Memiliki Arsy." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Aduhai, alangkah kuat jaminan dan karunia Allah bagi orang yang berinfak di jalanNya! Apakah Dzat Yang Memiliki Arsy akan menghinakan orang yang berinfak di jalan-Nya, sehingga ia mati karena miskin dan tak punya apa-apa? Demi Allah, tidak akan demikian! </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Mulla Ali-AlQari menjelaskan kata " <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ÇöÞúáÇó áÇð</b> " dalam hadits tersebut berkata, "Maksudnya, dijadikan miskin dan tidak punya apa-apa". Artinya, "Apakah engkau takut akan disia-siakan oleh Dzat Yang Mengatur segala urusan dari langit ke bumi?" Dengan kata lain, "Apakah kamu takut untuk digagalkan cita-citamu dan disedikitkan rizkimu oleh Dzat Yang rahmatNya meliputi penduduk langit dan bumi, orang-orang mukmin dan orang-orang kafir, burung-burung dan binatang melata?"</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="color: red; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">6. Berapa banyak bukti-bukti dalam kitab-kitab Sunnah (Hadits), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Sirah</i> (Perjalanan Hidup), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tarajum </i>(Biografi), <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tarikh </i>(Sejarah), bahkan hingga dalam kenyataan-kenyataan yang kita alami saat ini yang menunjukkan bahwa Allah mengganti rizki hambaNya yang berinfak di jalanNya.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Berikut ini kami ringkaskan satu bukti dalam masalah ini. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi beliau bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Ketika seorang laki-laki berada di suatu tanah lapang bumi ini, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, 'Sira-milah kebun si fulan!' Maka awan itu berarak menjauh dan menuangkan airnya di areal tanah yang penuh de-ngan batu-batu hitam. Di sana ada aliran air yang me-nampung air tersebut. Lalu orang itu mengikuti kemana air itu mengalir. Tiba-tiba ia (melihat) seorang laki-laki yang berdiri di kebunnya. Ia mendorong air</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">tersebut dengan skopnya (ke dalam kebunnya). Kemudian ia bertanya, 'Wahai hamba Allah! Siapa namamu?' Ia menjawab, 'Fulan', yakni nama yang didengar di awan. Ia balik bertanya, "Wahai hamba Allah, kenapa engkau menanyakan namaku?' Ia menjawab, 'Sesungguhnya aku mendengar suara di awan yang menurunkan air ini. Suara itu berkata, 'Siramilah kebun si fulan! Dan itu adalah namamu. Apa sesungguhnya yang engkau laku-kan?' Ia menjawab, "Jika itu yang engkau tanyakan, maka sesungguhnya aku memperhitungkan hasil yang didapat dari kebun ini, lalu aku bersedekah dengan se-pertiganya, dan aku makan beserta keluargaku seper-tiganya lagi, kemudian aku kembalikan (untuk menanam lagi) sepertiganya'." </i></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam riwayat lain disebutkan: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan aku jadikan sepertiganya untuk orang-orang miskin dan peminta-minta serta ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan)." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam An-Nawawi berkata: "Hadits itu menjelaskan ten-tang keutamaan bersedekah dan berbuat baik kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Juga keutamaan seseorang yang makan dari hasil kerjanya sen-diri, termasuk keutamaan memberi nafkah kepada keluar-ga."</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"> </span></div><div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pasal Kedelapan</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"> :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">MEMBERI NAFKAH KEPADA ORANG YANG SEPENUHNYA MENUNTUT ILMU SYARI'AT (AGAMA)</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Termasuk kunci-kunci rizki adalah memberi nafkah ke-pada orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syari'at (agama). Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik bahwasanya ia berkata: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah . Salah seorang daripadanya mendatangi Nabi dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Nabi maka beliau bersabda: Mudah-mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia." </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang mulia menje-laskan kepada orang yang mengadu kepadanya karena kesi-bukan saudaranya dalam menuntut ilmu agama, sehingga membiarkannya sendirian mencari penghidupan (bekerja), bahwa ia tidak semestinya mengungkit-ungkit nafkahnya ke-pada saudaranya, dengan anggapan bahwa rizki itu datang karena dia bekerja. Padahal ia tidak tahu bahwasanya Allah membukakan pintu rizki untuknya karena sebab nafkah yang ia berikan kepada suadaranya yang menuntut ilmu agama secara sepenuhnya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Mulla Ali Al-Qari menjelaskan sabda Nabi : </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Mudah-mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia," </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">yang menggunakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shighat majhul</i> (ungkapan kata kerja pasif) itu berkata, 'Yakni, aku berharap atau aku ta-kutkan bahwa engkau sebenarnya diberi rizki karena berkah-nya. Dan bukan berarti di diberi rizki karena pekerjaanmu. Oleh sebab itu jangan engkau mengungkit-ungkit pekerjaan-mu kepadanya." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Alamah Ath-Thaibi berkata: "Makna '<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">áóÚóáøó</b>' (mudah-mudahan) dalam sabda beliau '<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">áóÚóáøóßó'</b> (mudah-mudahan engkau), bisa kembali kepada Rasulullah , sehingga ber-fungsi untuk memberikan kepastian (bahwa dia mendapat-kan rizki karena berkah saudaranya) dan menegur (bahwa dia mendapatkan rizki bukan karena pekerjaannya). Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Bukanlah kalian diberi rizki karena sebab orang-orang lemah di antara kalian?"</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Tetapi bisa pula kembali kepada orang yang diajaknya bicara untuk mengajakanya berfikir dan merenungkan, sehingga ia menjadi sadar." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Demikianlah, dan sebagian ulama telah menyebutkan bahwa orang-orang yang mempelajari ilmu agama secara sepenuhnya adalah termasuk kelompok orang yang dising-gung dalam firman Allah: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah, mereka tidak dapat (beru-saha) di muka bumi, orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari me-minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"> </b></span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Baqarah: 273).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Ghazali berkata: "Ia harus mencari orang yang tepat untuk mendapatkan sedekahnya. Misalnya para ahli ilmu. Sebab hal itu merupakan bantuan baginya untuk (mempelajari) ilmunya. Ilmu adalah jenis ibadah yang paling mulia, jika niatnya benar. Ibnu Al-Mubarak senantiasa mengkhususkan kebaikan (pemberiannya) bagi para ahli ilmu. Ketika dikatakan kepada beliau, "Mengapa tidak eng-kau berikan pada orang secara umum?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya aku tidak mengetahui suatu kedudukan setelah kenabian yang lebih utama daripada kedudukan para ulama. Jika hati para ulama itu sibuk mencari kebutuhan (hidupnya), niscaya ia tidak bisa memberi perhatian sepe-nuhnya kepada ilmu, serta tidak akan bisa belajar (dengan baik). Karena itu, membuat mereka bisa mempelajari ilmu secara sepenuhnya adalah lebih utama."<br />
</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">Pasal Kesembilan :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">BERBUAT BAIK KEPADA ORANG-ORANG LEMAH</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Termasuk di antara kunci-kunci rizki adalah berbuat baik kepada orang-orang miskin. Nabi menjelaskan bahwa para hamba itu ditolong dan diberi rizki disebabkan oleh orang-orang yang lemah di antara mereka. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Mush'ab bin Sa-'dan ia berkata, 'Bahwasanya Sa'dan merasa dirinya memiliki kelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Bukankah kalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah di antara kalian?" </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Karena itu, siapa yang ingin ditolong Allah dan diberi rizki olehNya maka hendaknya ia memuliakan orang-orang lemah dan berbuat baik kepada mereka." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nabi yang mulia, juga menjelaskan bahwa keridhaan-nya dapat diperoleh dengan berbuat baik kepada orang-orang miskin. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Darda' bahwasanya ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Carilah (keridhaan)ku melalui orang-orang lemah di antara kalian. Karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah di antara kalian."</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Menjelaskan sabda Nabi di atas Al-Mulla Ali Al-Qari berkata, "Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang miskin di antara kalian." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan barangsiapa berusaha mendapatkan keridhaan keka-sih Yang Maha Memberi rizki dan Maha Memiliki kekuatan dan keperkasaan, Muhammad dengan berbuat kepada orang-orang miskin, niscaya Tuhannya akan menolongnya dari para musuh serta akan memberinya rizki.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: green; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pasal Kesepuluh :<br />
</span></b><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">HIJRAH DI JALAN ALLAH</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Allah menjadikan hijrah di jalan Allah sebagai kunci di antara kunci-kunci rizki. Saya akan membicarakan masalah ini –dengan memohon taufik Allah<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">–</b> melalui dua poin berikut ini: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">a. Makna hijrah di jalan Allah <img border="0" height="17" src="file:///D:/DOCUME%7E1/ADMINI%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" width="20" />.<br />
b. Dalil syar'i bahwa hijrah di jalan Allah termasuk kunci rizki.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. MAKNA HIJRAH DI JALAN ALLAH </span><span lang="EN-US"></span></b><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">ÇáúãõåóÇ ÌóÑóÉó</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> (hijrah) sebagaimana dikatakan oleh Imam Ar-Raghib Al-Ashfahani adalah keluar dari negeri kafir kepada negeri iman, sebagaimana para sahabat yang berhijrah dari Makkah ke Madinah. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan hijrah di jalan Allah itu, sebagaimana dikatakan oleh Sayid Muhammad Rasyid Ridha harus dengan sebenar-benarnya. Artinya, maksud orang yang berhijrah dari negeri-nya itu adalah untuk mendapatkan ridha Allah dengan mene-gakkan agamaNya yang ia merupakan kewajiban baginya, dan merupakan sesuatu yang dicintai Allah, juga untuk me-nolong saudara-saudaranya yang beriman dari permusuhan orang-orang kafir.</span><span lang="EN-US"> </span><br />
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">B. Dalil Syar'i<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>Bahwa Hijrah di Jalan Allah Termasuk Kunci Rizki</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Di antara dalil yang menunjukkan bahwa berhijrah di jalan Allah termasuk kunci rizki adalah firman Allah:<br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak." </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(An-Nisa': 100).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dalam ayat yang mulia ini, Allah menjanjikan bahwa orang yang berhijrah di jalan Allah akan mendapati dua hal: Pertama, </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">ãõÑóÇÛóãðÇ ßóËöíúÑðÇ</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> kedua, </span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; mso-bidi-font-family: "Times New Roman";">ÓóÚóÉð</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Yang dimaksud <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ãõÑóÇÛóãðÇ</b> sebagaimana dikatakan oleh Imam Ar-Razi adalah, barangsiapa berhijrah di jalan Allah ke negeri lain, niscaya akan mendapati di negerinya yang baru itu kebaikan dan kenikmatan yang menjadi sebab kehinaan dan kekecewaan para musuhnya yang berada di negeri asal-nya. Sebab orang yang memisahkan diri dan pergi ke negeri asing, sehingga mendapatkan ketentraman di sana, lalu berita itu sampai kepada negeri asalnya, niscaya penduduk asli negeri itu akan malu atas buruknya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mua'amalah</i> (perlakuan) yang mereka berikan, sehingga dengan demikian mereka merasa hina.' </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sedang yang dimaksud, <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ÓóÚóÉð</b> (keluasan), yaitu keluasan rizki. Inilah yang dikatakan oleh Abdullah bin Abbas dalam menafsirkan ayat ini. Juga dikatakan oleh Ar-Rabi', Adh-Dhakkak, Atha' dan mayoritas ulama. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Qatadah berkata: "Maknanya, keluasan dari kesesatan kepada petunjuk dan dari kemiskinan kepada banyaknya kekayaan."<br />
Imam Malik berkata: "Keluasan yang dimaksud adalah keluasan negeri." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mengomentari ketiga pendapat di atas, Imam Al-Qurthubi mengatakan: "Pendapat Imam Malik lebih dekat pada kefasihan ungkapan bahasa Arab. Sebab keluasan ne-geri dan banyaknya bangunan menunjukkan keluasan rizki. Juga menunjukkan kelapangan dada yang siap menanggung kesedihan dan pikiran serta hal-hal lain yang menunjukkan kemudahan." </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Pendapat mana saja yang kita ambil dari ketiga pendapat di atas, yang jelas semuanya menunjukkan bahwa orang yang berhijrah di jalan Allah akan mendapatkan janji dari Allah berupa keluasan rizki, baik dengan ungkapan langsung maupun secara tidak langsung. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dan sungguh janji Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Menentukan adalah suatu janji yang haq serta tidak pernah luput. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya daripada Allah? </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sungguh dunia telah dan sampai sekarang masih menyak-sikan kebenaran janji ini. Dan saya kira, orang yang menge-tahui sedikit tentang sejarah Islam pun sudah tahu akan peristiwa hijrahnya para sahabat Rasulullah ke Madinah. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ketika para sahabat meninggalkan rumah-rumah, harta benda dan kekayaan mereka untuk hijrah di jalan Allah , Allah serta merta mengganti semuanya. Allah memberikan kepada mereka kunci-kunci negeri Syam, Persia dan Yaman. Allah berikan kepada mereka kekuasaan atas istana-istana negeri Syam yang merah, juga istana Mada'in yang putih. Kepada mereka juga dibukakan pintu-pintu Shan'a, serta ditundukkan untuk mereka berbagai simpanan kekayaan Kaisar dan Kisra. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ar-Razi menjelaskan kesimpulan tafsir ayat yang mulia ini berkata: "Walhasil, seakan-akan dikatakan, 'Wahai manusia! Jika kamu membenci hijrah dari tanah airmu hanya karena takut mendapatkan kesusahan dan ujian dalam per-jalananmu, maka sekali-kali jangan takut! Karena sesung-guhnya Allah akan memberimu berbagai nikmat yang agung dan pahala yang besar dalam hijrahmu. Hal yang ke-mudian menyebabkan kehinaan musuh-musuhmu dan men-jadi sebab bagi kelapangan hidupmu." </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">PENUTUP</span><span lang="EN-US"> </span></div><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi hamba-Nya yang lemah ini sehingga bisa menyelesaikan tulisannya. Dan sungguh kepadaNya senantiasa diminta ampunan, ke-murahan dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ijabah</i> (pengabulan). </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dari tulisan ini dapat dirumuskan beberapa poin berikut ini: </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">1. Allah Yang Maha Agung dan Maha Perkasa menja-dikan beberapa sebab dan kunci untuk rizki, di antaranya: </span><br />
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="a"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Istighfar</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> (memohon ampun kepada Allah) dan taubat kepadaNya. Dan yang dimaksud adalah melakukan ke-duanya dengan perkataan dan perbuatan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Taqwa</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Dan hakikatnya adalah menjaga diri dari yang menyebabkan dosa atau mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya atau menjaga diri dari sesuatu yang menyebabkan siksa, baik dengan mela-kukan perbuatan atau meninggalkannya. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tawakkal</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Yaitu menampakkan kelamahan hamba serta bersandar sepenuhnya kepada Allah semata. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Beribadah sepenuhnya kepada Allah</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> . Yaitu bersungguh-sungguh dalam mengkonsentrasikan hati ketika beribadah kepada Allah . </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Mengikuti haji dengan umrah</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Maksudnya, melakukan salah satunya lalu melanjutkannya dengan yang lain. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Silaturrahim</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Yaitu berbuat baik kepada kerabat/keluarga dekat. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Berinfak di jalan Allah .</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Yaitu berinfak untuk se-suatu yang dicintai dan diridhai Allah . </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya me-nuntut ilmu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">syar'i </i>(agama). </span></b></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l1 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Berhijrah di jalan Allah </span></b><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">. Yakni keluar dari negeri kafir ke negeri iman untuk mencari keridhaan Allah se-suai dengan syar'iatNya. </span></li>
</ol><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Istighfar dan taubat itu wajib dengan perkataan dan perbuatan. Sebab ber-<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">istighfar </i></b>dan bertaubat dengan lisan saja tanpa perbuatan, maka itu adalah perilaku para pendus-ta. Sebagaimana taqwa itu harus dengan menjaga diri dari berbuat maksiat kepada Allah, mentaati perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-laranganNya. Dan sungguh pengakuan semata, itu sama sekali tidak bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Bertawakkal dan beribadah sepenuhnya kepada Allah tidaklah berarti meninggalkan usaha untuk mencari penghi-dupan. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. Silaturrahim itu tidak saja terbatas dalam hal harta, tetapi menyambung (memberikan) apa yang mungkin diberi-kan dari kebaikan kepada keluarga dekat, serta menolak bahaya dari mereka sesuai dengan kemampuan. Dan sila-turrahim dengan ahli maksiat tidaklah menuntut adanya kecintaan, kasih sayang dan berpura-pura dengan mereka. Tetapi sialturrahim dengan mereka adalah berusaha meng-halangi mereka dari melakukan kemaksiatan. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kemudian saya wasiatkan kepada suadara-saudaraku di segenap penjuru dunia untuk tetap berpegang teguh dengan sebab-sebab rizki tersebut. Sebab kebaikan segala-galanya adalah dengan berpegang teguh terhadap apa yang disyari-'atkan Sang Pencipta dan keburukkan segala-galanya adalah dengan berpaling daripadanya. Allah berfirman: </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepadaNya-lah kamu akan dikumpulkan." </i></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Al-Anfal: 24).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">"Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, 'Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, pada-hal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman, 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan." </span></i><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 7.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(Thaha: 124-126).</span></b><span lang="EN-US"> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Semoga shalawat, salam dan keberkahan dilimpahkan kepada Nabi kita, kepada segenap keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Kemudian akhir dari do'a kita adalah: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Alham-dulillahi Rabbil 'Alamin". </i>(segala puji bagi Allah, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rabb </i>se-mesta alam<i style="mso-bidi-font-style: normal;">).</i></span><span lang="EN-US"> </span><br />
<div align="center" style="text-align: center;"><span lang="EN-US"><br />
</span><span lang="EN-US" style="color: magenta; font-family: Arial; font-size: 13.5pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">MARAJI' ( SUMBER BACAAN )</span><span lang="EN-US"> </span></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Amir Ala'uddin Al-Farisi, Mu'assasah Ar-Risalah, Beirut, cet. I 1408H., tahqiq Syaikh Syu'aib Al-Arna'uth. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ahkamul Qur'an, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Bakr Ibnul Arabi, Darul Ma'rifah Beirut, tanpa tahun, tahqiq Ustadz Ali Muham-mad Al-Bajawi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ihya' Ulumid Din, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Hamid Al-Ghazali, Darul Ma'rifah Beirut, tahun 1403H </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Adabul Mufrad, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Muhammad bin Isma'il Al-Bukhari, Alamul Kutub Beirut, cet. II 1405H, tartib dan kata pengantar Ustdaz Kamal Yusuf Al-Khut. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Adhwa'ul Bayan fi Idhahil Qur'an bil Qur'an, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi, dicetak atas dana Pangeran Ahmad bin Abdil Aziz Ali Su'ud, tahun 1403H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Aisarut Tafasir, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Abu Bakar Al-Jaza'iri, cet. 1407 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tahriru Alfadhit Tanbih/Lughatul Fiqh, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Muhyid-din An-Nawawi, Darul Qalam Damaskus, cet. I 1408 H, tahqiq Ustadz Abdul Ghani Ad-Daqr. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami'it Tirmidzi, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Abdur-rahman Al-Mubarak Furi, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, cet. I 1410 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsirul Baghawi/Ma'alimut Tanzil, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Muham-mad Al-Baghawi, Darul Ma'rifah Beirut, cet. I 1406 H, i'dad dan tahqiq Ustadz Khalid Abdurrahman Al-Ik dan Marwan Siwar. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsirut Tahrir wat Tanwir, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ustadz Muhammad Thahir Ibni Asyur, Ad-Darut Tunisiyah lin Nasyr Tunis,cet. 1984M. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsirul Khazin/Lubabut Ta'wil fi Ma'anit Tanzil,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Al-Allamah Ala'uddin Ali bin Muhammad yang terkenal dengan nama Al-Khazin, Darul Fikr Beirut, cet. 1399 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Abis Su'ud/Irsyadul Aql As-Salim ila Mazayal Qur'anil Karim, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Qadhi Abis Su'ud, Daru Ihya'it Turats Al-Arabi, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Ath-Thabari/Jami'ul Bayan min Ta'wili Ayil Qur'an,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Imam Abu Ja'far Ath-Thabari, Darul Ma'arif Mesir, tanpa tahun cetakan, tahqiq Syaikh Mahmud Muhammad Syakir dan Ahmad Muhammad Syakir. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Al-Qasimi/ Mahasinut Ta'wil, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Mu-hammad Jamaluddin Al-Qasimi, Darul Fikr Beirut, cet. III 1398 H, tahqiq Syaikh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Al-Qurthubi/Al-Jami'li Ahkamil Qur'an, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Abdillah Al-Qurthubi, Dar Ihya'it Turats Al-Arabi, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">At-Tafsirul Qayyim, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnul Qayyim, Darul Fikr Beirut, cet. 1408 H, dikumpulkan oleh Syaikh Muham-mad Uwais An-Nadawi, tahqiq Syaikh Muhammad Hamid Al-Faqi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">At-Tafsirul Kabir/Mafatihul Ghaib, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Fakhruddin Ar-Razi, Darul Kutub Al-Ilmiah Teheran, cet. II, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Ibni Katsir/Tafsirul Qur'anil Azhim, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu Katsir, Darul Faiha' Damaskus dan Darussalam Riyadh, cet. I 1413 H, Pengantar Syaikh Abdul Qadir Al-Arna'uth. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Ibni Mas'ud , </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">i'dad Ustadz Muhammad Ah-mad Isawi, Mu'assasah Al-Malik Faishal Al-Khairiyah, cet. I 1405 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tafsir Al-Manar</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">, Sayyid Muhammad Rasyid Ridha, Darul Ma'rifah Beirut, cet. II, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">At-Talkhis </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(dicetak bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Al-Mustadrak Alash Sha-hihain), </i>Al-Hafizh Adz-Dzahabi, Darul Kitab Al-Arabi Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Tanqihur Ruwat fi Takhriji Ahaditsil Misykat, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Ahmad Hasan Ad-Dahlawi, Al-Majlisul Ilmi As-Salafi Lahore, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Jami'ut Tirmidzi </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(dicetak bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Tuhfatul Ahwadzi), </i>Imam Abu Isa Muhammad bin Isa, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, cet. I 1410 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hasyiatul Imam As-Sindi Ala Sunanin Nasa'i, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Abul Hasan As-Sindi, Darul Fikr Beirut, cet. 1348 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Ruhul Ma'ani, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Mahmud Al-Alusi, Dar Ihya'it Turats Al-Arabi Beirut, cet. IV 1405 H.<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i></span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Zadul Masir fi Ilmit Tafsir, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnul Jauzi, Al-Maktab Al-Islami Beirut, cet. I 1984 M. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Riyadhus Shalihin, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam An-Nawawi, Mu'assasah Ar-Risalah Beirut, cet. V 1405 H, tahqiq Syaikh Syu'aib Al-Arna'uth. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Silsilatul Ahadits Ash-Shahihah, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Nashruddin Al-Albani, Al-Maktabah Al-Islamiah Oman dan Ad-Darus Salafiah Kuwait, 1403 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sunan Abu Daud </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(dicetak bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Aunul Ma'bud), </i>Imam Sulaiman bin Al-Asy'ats As-Sijistani, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, cet. I 1410 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sunan Ibni Majah, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yazid Al-Qazwaini Ibni Majah, Syirkah Ath-Thiba'ah Al-Arabiyah As-Su'udiyah, cet. II 1404 H, tahqiq Dr. Muhammad Musthafa Al-A'zhami. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Sunan An-Nasa'i </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(dicetak bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Syarh As-Suyuthi wa Hasyiah As-Sindi), </i>Imam Abu Abdurrahman Ahmad bin Syu'aib An-Nasa'i, Darul Fikr Beirut, cet. I 1348 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syarhus Sunnah, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Al-Baghawi, Al-Maktab Al-Islami Beirut, cet. I 1390 H, tahqiq Syaikh Syu'aib Al-Arna'uth dan Zuhair Asy-Syawish. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syarh Nawawi ala Shahih Muslim, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam An-Nawawi, Darul Fikr Beirut, 1401 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahihul Bukhari </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">(dicetak bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Fathul Bari</i>), Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Ar-Ri'asah Al-Ammah lil Idarat Al-Buhuts Al-Ilmiah wa Ifta' wad Dakwah wal Irsyad Riyadh, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Ibni Khuzaimah, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Bakr Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah, Al-Maktab Al-Islami Beirut, tanpa tahun cetakan, tahqiq Dr. Muhammad Musthafa Al-A'zhami. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Sunan At-Tirmidzi,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Maktab At-Tarbiyah Al-Arabi lil Duwalil Khalij Riyadh, cet. I 1409 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Sunan Abu Daud, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Nashi-ruddin Al-Albani, Maktab At-Tarbiyah Al-Arabi li Duwalil Khalij Riyadh, cet. I 1409 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Sunan Ibni Majah, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Nashi-ruddin Al-Albani, Maktab At-Tarbiyah Al-Arabi li Duwalil Khalij, cet. III 1408 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Sunan An-Nasa'i, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Nashi-ruddin Al-Albani, Maktab At-Tarbiyah Al-Arabi li Duwalil Khalij Riyadh, cet. I 1409 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Shahih Muslim, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Muslim bin Hajjaj Al-Qusyairi, Ar-Ri'asah Al-Ammah lil Idarat Al-Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta' wad Dakwah wal Irsyad Riyadh, cet. 1400 H, tahqiq Syaikh Muhammad Fu'ad Abdul Baqi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Dha'ifu Sunan Abi Daud, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Nashi-ruddin Al-Albani, Al-Maktab Al-Islami Beirut, cet. I 1412 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Umdatul Qari' Syarh Shahihil Bukhari, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Badruddin Al-Aini, Darul Fikr Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Aunul Ma'bud Syarh Sunan Abu Daud, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Abu Ath-Thayyib Al-Azhim Abadi, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, cet. I 1410 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Fathul Bari Syarh Shahihil Bukhari, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh ibnu Hajar, Ar-Ri'asah Al-Ammah lil Idarat Al-Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta' wad Dakwah wal Irsyad Riyadh, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Fathul Qadir, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Muhammad bin Ali Asy-Syaukani, Al-Maktabah At-Tijariah Makkah Al-Mukarramah, catatan kaki Ust. Sa'id Muhammad Al-Lahham, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Faidhul Qadir Syarh Al-Jami'ush Shaghir, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Muhammad yang dipanggil dengan Abdur Ra'uf Al-Manawi, Darul Ma'rifah Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Qamusul Muhith, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Majduddin Al-Fairuz Abadi, Al-Mu'assasah Al-Arabiyah lith Thiba'ah wan Nasyr Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kitabut Ta'rifat, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Al-Jurjani, Maktabah Lubnan Beirut, 1985 M. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kitab Az-Zuhd, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abdullah Ibnu Mubarak, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, tahqiq Syaikh Habibur Rahman Al-A'zhami, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kitabus Sunan Al-Kubra, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Abdurrahman Ahmad bin Syu'aib An-Nasa'i, Darul Kutub Al-Ilmiah Beirut, cet. I 1411 H, tahqiq Dr. Abdul Ghaffar Sulaiman Al-Bandari dan Sayid Karwi Hasan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kitabun Nazhar wal Ahkam fi Jami'i Ahwalis Suuq, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Yahya bin Umar Al-Andalusi, Asy-Syirkah At-Tunisiah lit Tauzi', cet. 1975 M. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Kasysyaf 'an Haqa'iqit Tanzil wa 'Uyunil Aqawil fi Wujuhit Ta'wil, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Allamah Abul Qasim Az-Zamahsyari, Darul Ma'rifah Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Kasyful Khafa' wa Muzilul Ilbas,</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> Syaikh Ismail bin Muhammad Al-'Ajwali, Mu'assasah Ar-Risalah Beirut, cet. IV 1405 H, tashhih Ust. Ahmad Al-Qalasy. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Majma'uz Zawa'id wa Manba'ul Fawa'id, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Nuruddin Al-Haitsami, Darul Kitab Al-Arabi Beirut, cet. III, 1402 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Muharrar Al-Wajiz fi Tafsiril Kitab Al-Aziz, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Qadhi Ibnu Athiyyah Al-Andalusi, tahqiq Al-Majlis Al-Ilmi bi Fas, tanpa penerbit dan tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Mustadrak Alash Shahihain, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Abu Abdillah Al-Hakim, Darul Kitab Al-Arabi Beirut, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Musnad, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ahmad bin Hambal, Darul Ma'arif lith Thiba'ah wan Nasyr Mesir, cet. III, tahqiq Syaikh Ahmad Muhammad Syakir (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Al-Musnad</i>, Imam Ahmad bin Hambal, Al-Maktab Al-Islami Beirut). </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Musnad Asy-Syihab, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Qadhi Abu Abdillah Muhammad bin Salamah Al-Qadha'i, Mu'assasah Ar-Risalah Beirut, cet. II 1407 H, tahqiq Syaikh Hamdi Abdul Majid As-Salafi. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Misykatul Mashabih, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Muhammad Abdullah Al-Hathib At-Tibrizi, Al-Maktab Al-Islami Beirut, cet. II 1399 H, tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Mufradat fi Gharibil Qur'an, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Raghib Al-Ashfahani, Darul Ma'rifah Beirut, tahqiq Ust. Sayid Kailani, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Nuzhatun Nazhar fi Taudhihi Nukhbatil Fikar, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Al-Hafizh Ibnu Hajar, Penerbit Qur'an Mahal Karachi, tanpa tahun cetakan. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">An-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Imam Ibnul Atsir, Al-Maktabah Al-Islamiyah Beirut, tahqiq Ust. Thahir Ahmad Az-Zawi dan Dr. Muhammad Ath-Thanaji. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hamisyul Ihsan fi Taqribi Shahih Ibni Hibban, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Syu'aib Al-Arna'uth, Mu'assasah Ar-Risalah Beirut, cet. I 1408 H. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hamisyul Musnad, </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Syaikh Ahmad Muhammad Syakir, Darul Ma'arif lith Thiba'ah wan Nasyr Mesir, cet. III. </span></li>
<li class="MsoNormal" style="margin-bottom: 5.0pt; margin-top: 5.0pt; mso-list: l3 level1 lfo4; tab-stops: list 36.0pt; text-align: left;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Hamisy Misykatil</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: Arial; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;"> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mashabih, </i>Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Al-Maktab Al-Islami Beirut, cet. III 1399 H.<br />
</span><span lang="EN-US"> </span></li>
</ol><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: blue; font-family: Verdana;">Harap Cantumkan Dicopy dari :</span></b></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">Website “Yayasan Al-Sofwa”<br />
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa, Jakarta - Selatan (12610)<br />
Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26 <br />
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><a href="http://www.alsofwah.or.id/">www.alsofwah.or.id</a><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>; E-mail: </span><span lang="EN-US"><a href="mailto:info@alsofwah.or.id"><span style="color: grey; font-family: Tahoma; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">info@alsofwah.or.id</span></a></span></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoBodyText"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="color: red;">Dilarang Keras Memperbanyak Buku ini untuk diperjual belikan !!!</span></b></div><div align="left" class="MsoNormal" style="text-align: left;"><br />
</div>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-55654950133965209482011-02-03T20:58:00.001+07:002011-02-03T20:58:25.921+07:00<img style="visibility:hidden;width:0px;height:0px;" border=0 width=0 height=0 src="http://c.gigcount.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bHQ9MTI5Njc*MTA4MjM1OSZwdD*xMjk2NzQxMTM*NDY4JnA9MTQ2NDgxJmQ9Jm49YmxvZ2dlciZnPTEmbz*wYTliZGJmN2E1YjM*/YTM2YTQ1MjcwY2MwOTU5MzlmYiZvZj*w.gif" /><a href="http://s08.flagcounter.com/more/5DZS"><img src="http://s08.flagcounter.com/count/5DZS/bg=FFFFFF/txt=000000/border=CCCCCC/columns=3/maxflags=18/viewers=0/labels=0/" alt="free counters" border="0"></a>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-70488586428757783742011-02-03T20:53:00.001+07:002011-02-03T20:53:23.160+07:00<img style="visibility:hidden;width:0px;height:0px;" border=0 width=0 height=0 src="http://c.gigcount.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bHQ9MTI5Njc*MDU5MDg3NSZwdD*xMjk2NzQwODE*MDQ2JnA9MTQ2NDgxJmQ9Jm49YmxvZ2dlciZnPTEmbz*wYTliZGJmN2E1YjM*/YTM2YTQ1MjcwY2MwOTU5MzlmYiZvZj*w.gif" /><a href="http://s08.flagcounter.com/more/5DZS"><img src="http://s08.flagcounter.com/count/5DZS/bg=FFFFFF/txt=000000/border=CCCCCC/columns=3/maxflags=18/viewers=0/labels=0/" alt="free counters" border="0"></a>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-92128350960900267302010-12-26T03:04:00.000+07:002010-12-26T03:04:17.641+07:00AsetVirtual.com : Sistem Aset Virtual<a href="http://asetvirtual.com/?aff=ekoygoke">AsetVirtual.com : Sistem Aset Virtual</a>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-48416174489211758172010-12-26T02:56:00.000+07:002010-12-26T02:56:40.000+07:00Review Produk Aset Virtual: Facebook Money Secret » Blog Bisnis Internet dan Marketing | JokoSusilo.com#comment-118362<a href="http://www.jokosusilo.com/2010/12/22/review-produk-aset-virtual-facebook-money-secret/">Review Produk Aset Virtual: Facebook Money Secret » Blog Bisnis Internet dan Marketing JokoSusilo.com#comment-118362</a>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-76606944805733761142010-12-24T11:32:00.000+07:002010-12-24T11:32:15.183+07:00AVG Internet Security 2011 Business Edition 11.20 Build 3152 Final<a href="http://www.softdown32.com/2010/10/avg-internet-security-2011-business.html?sms_ss=blogger&at_xt=4d141f65a84df21c%2C0">AVG Internet Security 2011 Business Edition 11.20 Build 3152 Final</a><br /><br />Internet securities terbaru untuk install di PC atau Laptop anda yang akan melindungi privasi anda dengan sempurna dari hacker, virus, worm, spyware dan lain sebagainya saya sudah memakai sejak 2005 pada PC hingga kini Coba deh..EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-52915382170812797192010-12-03T21:15:00.000+07:002010-12-03T21:15:58.448+07:00Amal yang membuka pintu surga Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sesenpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Begitupun Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih. <br />
<br />
Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan hairan. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari kedalam tasnya sesuatu seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar. <br />
<br />
Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari. <br />
<br />
Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya kerana Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan." Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu. <br />
<br />
Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kerana Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan yang menutup pintu syurga untuk kita." <br />
<br />
[dikutip dari kisah teladan : help file] <br />
<div style="text-align: center;"> <em>"Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." (Al-Ahzaab: 47)</em></div>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-20730127586702236742009-10-11T15:08:00.001+07:002009-10-11T15:09:11.315+07:00PerjalananKategori Tazkiyatun Nufus<br />
Malam Dan Siang Hanyalah Sebuah Perjalanan<br />
Selasa, 29 September 2009 15:57:29 WIB<br />
<br />
MALAM DAN SIANG HANYALAH SEBUAH PERJALANAN<br />
<br />
Oleh<br />
Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim<br />
<br />
Saudaraku semuslim…<br />
Malam dan siang hanyalah sebuah perjalanan yang selalu dilalui oleh setiap insan, dia melewatinya selangkah demi selangkah sehingga sampai pada akhir sebuah perjalanan. Jika Anda bisa mempersembahkan sebuah perbekalan pada setiap langkah tersebut, maka lakukanlah, karena tidak lama lagi perjalanan ini akan berakhir, bahkan dia berlari dengan lebih cepat dari yang engkau bayangkan. Maka bekalilah dirimu dalam perjalanan ini dan lakukanlah kewajibanmu, seakan-akan engkau sedang ada dalam perjalanan yang banyak mengandung bahaya para perampok.<br />
<br />
Seorang Salaf menulis surat kepada saudaranya (yang isinya), “Wahai saudaraku, engkau berkhayal bahwa engkau selamanya berada di dunia, akan tetapi sebenarnya engkau ada dalam sebuah perjalanan. Engkau digiring dengan cepat, kematian datang menghadangmu, sedangkan dunia telah menggulung tikarnya di belakangmu, umurmu yang telah berlalu sama sekali tidak akan kembali.”[1]<br />
<br />
Kita semua berjalan pada kelompok orang-orang yang zuhud, sedangkan kafilah (rombongan) orang-orang yang shalih telah berlalu… bagaimana kita melihat dunia menyatu dengan akhirat… antara zuhud dengan qana’ah. ‘Ali bin Fudhail berkata, “Aku mendengar ayahku berbicara kepada Ibnul Mubarak, ‘Engkau memerintahkan kami untuk hidup dengan zuhud dan kesederhanaan, akan tetapi aku melihat dirimu yang selalu membawa barang dagangan, bagaimana hal ini bisa terjadi?’ Beliau menjawab, ‘Wahai Abu ‘Ali, aku melakukannya hanya untuk menjaga wajah dan kehormatanku, dan dengannya aku melakukan ketaatan kepada Rabb-ku.’ Lalu dia berkata, ‘Wahai Ibnul Mubarak! Sungguh indahnya hal ini jika ini dilakukan dengan sempurna!!’”<br />
<br />
Saudaraku tercinta…<br />
Bagaimana engkau memandang dunia ini? Sungguh indahnya dunia jika ia datang dari pintu yang halal dan digunakan di jalan yang halal. Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan sangat banyak dan tidak dapat dihitung: shadaqah, membantu orang yang sangat membutuhkan, menolong orang yang tertimpa musibah, membantu para janda, dan menanggung hidup anak-anak yatim.<br />
<br />
Saudaraku…Sufyan pernah berkata, “Jagalah dirimu dari kemarahan Allah dalam tiga hal:<br />
<br />
(1) Jagalah dirimu agar tidak lalai pada perintah-Nya,<br />
(2) Jagalah dirimu dari sikap tidak rela akan keputusan-Nya sedangkan Dia melihatmu, dan<br />
(3) Jagalah dirimu dari sikap membenci Rabb-mu ketika engkau meminta kepada-Nya, tetapi engkau tidak mendapatkannya.”<br />
<br />
Sesungguhnya yang membagi-bagikan rizki di dunia ini adalah Allah, karena itu engkau harus rela terhadap pembagian-Nya, sedikit ataupun banyak, datang atau pergi, dunia itu memihakmu ataupun meninggalkanmu, engkau harus rela terhadap apa yang engkau dapatkan. Janganlah hatimu risau karenanya, janganlah engkau membenci apa yang telah Allah tentukan untukmu, dan janganlah engkau melihat orang yang lebih tinggi darimu dalam hal keduniaan. Akan tetapi lihatlah kepada orang-orang shalih dan orang-orang pilihan.<br />
<br />
Siapa saja yang ingin hidup lapang<br />
di dalam naungan agama dengan meraih dunia,<br />
maka lihatlah orang yang lebih wara’ (takwa) daripadanya<br />
dan perhatikanlah orang yang lebih miskin dari-nya.[2]<br />
<br />
Yang lebih indah lagi dari ungkapan tersebut adalah firman Allah di dalam Kitab-Nya yang mulia:<br />
<br />
"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan di dunia untuk Kami cobai mereka dengannya… ." [Thahaa: 131]<br />
<br />
Ibrahim al-Asy’ats rahimahullah berkata, “Aku mendengar Fudhail berkata, ‘Rasa takut seorang hamba terhadap Allah sesuai dengan keilmuannya kepada-Nya. Kezuhudan seorang hamba terhadap dunia sesuai dengan keinginannya atas kebahagiaan akhirat. Siapa saja yang beramal dengan ilmu yang ia ketahui, maka dia akan merasa cukup terhadap apa-apa yang tidak ia ketahui. Dan siapa saja yang mengamalkan sesuatu yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan ilmu yang tidak ia ketahui. Siapa saja memiliki prilaku yang jelek, maka jelek pulalah agama, keturunan, dan kehormatannya.”[3]<br />
<br />
Sebagian dari orang-orang zuhud berkata, “Aku tidak pernah mengetahui seseorang yang mendengar Surga dan Neraka, kemudian didatangkan kematian kepadanya. Sedangkan ia dalam keadaan tidak melakukan ketaatan kepada Allah sesaat pun, baik dengan berdzikir, shalat, membaca al-Qur-an atau dengan berbuat baik.” Lalu seseorang berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku banyak menangis.” Lalu beliau berkata, “Jika engkau tertawa dengan mengakui kesalahan, itu lebih baik daripada engkau menangis tetapi selalu menampakkan amal. Jika seseorang me-nampakkan amalnya, niscaya amal tersebut tidak akan naik melebihi kepalanya.”<br />
<br />
Orang tadi berkata, “Nasihatilah aku!” Beliau pun berkata, “Tinggalkanlah dunia untuk orang yang tamak kepadanya sebagaimana mereka meninggalkan akhirat. Dan jadilah di dunia ini bagaikan seekor lebah, dia tidak akan makan kecuali yang baik-baik. Dan jika terjatuh, maka dia tidak akan memecahkan atau merobek-robek sesuatu.”[4]<br />
<br />
Saudaraku tercinta…<br />
Tidak ada seorang pun yang mengingat kematian melainkan dunia akan menjadi hina dalam pandangannya, akhirnya semua penutup di hadapannya akan terbuka. Sesungguhnya dunia adalah beberapa tahun yang bisa dihitung, sebanyak apa pun materi yang dikumpulkan oleh seseorang dan sebanyak apa pun harta simpanan yang ia miliki, karena di belakang semua itu adalah kematian yang akan menghancurkan semua kelezatan dan memisahkan seseorang dari semua kawannya.<br />
<br />
Al-Hasan rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kematian itu selalu membuka aib dunia, dia tidak akan membiarkan seseorang yang berakal mendapatkan kebahagiaan di dalamnya.” [5]<br />
<br />
Kebahagiaan apakah wahai saudaraku, sedangkan dunia begitu adanya?<br />
<br />
Dunia telah berseru kepada dirinya,<br />
seandainya di alam ini ada orang yang mendengarnya.<br />
Berapa banyak sang pengumpul harta yang telah aku hancurkan,<br />
harta yang dikumpulkannya.[6]<br />
<br />
[Disalin dari kitab Ad-Dun-yaa Zhillun Zaa-il, Penulis ‘Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim, Edisi Indonesia Menyikapi Kehidupan Dunia Negeri Ujian Penuh Cobaan, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]<br />
__________<br />
Footnotes<br />
[1]. Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam, hal. 381.<br />
[2]. As-Siyar (VIII/426).<br />
[3]. Al-Ihyaa’ (IV/131).<br />
[4]. As-Siyar (VIII/426).<br />
[5]. Taariikh Baghdaad (XIV/444).<br />
[6]. Thabaqaatusy Syaafi’iyyah (VI/78).EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-74777436518006645562009-10-02T00:37:00.000+07:002009-10-02T00:37:27.758+07:00Tindakan kita saat terjadi gempa bumiTINDAKAN KITA SAAT TERJADI GEMPABUMI<br />
<br />
<br />
Jika gempabumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada.<br />
<br />
DIDALAM RUMAH<br />
<br />
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.<br />
<br />
DI LUAR RUMAH<br />
<br />
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa.<br />
<br />
DI MALL, BIOSKOP, DAN LANTAI DASAR MALL<br />
<br />
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.<br />
<br />
DI DALAM LIFT<br />
<br />
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.<br />
<br />
DI DALAM KERETA API<br />
<br />
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.<br />
<br />
DI DALAM MOBIL<br />
<br />
Saat terjadi gempabumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.<br />
<br />
DI GUNUNG/PANTAI<br />
<br />
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.<br />
<br />
BERI PERTOLONGAN<br />
<br />
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.<br />
<br />
EVAKUASI<br />
<br />
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.<br />
<br />
DENGARKAN INFORMASI<br />
<br />
Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. <br />
<br />
Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya MineralEKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-78815634039654544072009-09-26T00:42:00.000+07:002009-09-26T00:42:39.604+07:00Mohon AmpunanAstagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem..wa'atubuilaih <br />
Berjalan pada titian yang tipis lagi tajam<br />
Terbentang lurus memanjang tampak ujung kelam<br />
Melangkah-pun serasa tak kuasa imbang<br />
Tersentuh ujung kakipun tampak goyang<br />
Berlari apalah amalan yang kuasa<br />
Melompat tak adalah tepian ujung sana<br />
Berhenti punggung terhunjam panjang antrian<br />
Mungkinlah untuk terjerembab jadi korban<br />
Badan binasa jiwa-pun hangus<br />
Berganti baru hanya tuk berulang rasa<br />
Badan binasa jiwa-pun hangus<br />
<br />
Berganti baru hanya tuk berulang rasa<br />
Pedih...pedih berulang pedih<br />
Tak berujar kata kecuali tangis berulang pedih<br />
Tak ada lagi keringanan rasa<br />
Tak mungkin lagi menggantung asa<br />
Hanya Pedih...pedih berulang pedih<br />
<br />
Hanya Pedih...pedih berulang pedih<br />
Secuil ingin menggambar azab<br />
Sebutir debu pengingat adab<br />
Jika langkah salah memilah<br />
Tentulah ganjaran menuai sudah<br />
Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem..wa'atubuilaihEKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-33250787810795711332009-09-19T21:08:00.000+07:002009-09-19T21:08:29.140+07:00Ramadhan 1430 HAllahu Akbar....Allahu Akbar....Allahu Akbar...Laa Illaha Illallahhu Allahu Akbar...Allahu Akbar waLillahi Ilham ...... Gema takbir, tahmid dan tahlil bergema menandakan berakhirnya bulan penuh kemuliaan setelah menahan dahaga, lapar, dan nafsu selama sebulan penuh hingga terbit fajar kemenangan menyingsing di ufuk timur setiap insan menyambutnya dengan berbondong-bondong menuju tempat yg sakral untuk melakukan Sholat Iedul Fitri.<br />
Takbir, tahmid, tahlil tengah bergema<br />
Bergetar dada mendenger panggilan mulia-Mu<br />
Terseok langkah mengukir fajar nan mulia<br />
Tertahan kantuk demi panggilan mulia-Mu<br />
Berbondong helai-helai putih kemasan diri<br />
Menuju satu arah terselenggaranya kiblatmu<br />
Benarkah sudah tercuci bersih cermin di dada ini<br />
Manakala selama sebulan penuh kami jalankan perintah-Mu<br />
<br />
Benarkah sudah ibadah kami setelah 11bulan kami mengotori diri<br />
11 bulan kami mewarnai hati dengan hasut, gunjing, dan gibah<br />
Hanya 1 bulan dalam setahun kami berharap ridho dari sisi-Mu ya ALLAH<br />
Fitrah bayi yang suci gambaran insan yang barokah<br />
Dimanakah ibunda mengandung bayi yang fitrah di bulan kemuliaan<br />
Atau semuakah terlahir dengan fitrahnya<br />
<br />
Tak adakah susah payah ibunda yang mengandung selama 9 bulan lebih<br />
Tak adakah susah payah ibunda yang merawat bayi yang lemah<br />
Tak adakah susah payah ibunda yang mendidik serta membesarkannya<br />
Dimanakah ibunda mengandung bayi yang fitrah di bulan kemuliaan<br />
Setiap insan memikul fitrahnya berjuang dengan imannya<br />
Hanya dalam 1 bulan penuh yang akan membentuknya<br />
Menjadikannya sosok yang fitrah lagi suci<br />
Insya Allah, La haulla walla quwata Illa Billahill alliyil adhiem.EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-57429579001773974622009-09-17T21:40:00.001+07:002009-09-17T22:27:50.771+07:00Putra Bangsa<div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-g_hA9wheetRIwTEbI0KO_NzfVAbltP7VJpLZUPtpN6Gu27pkjlgrGg3k9vRJzTaKrYFHYdqqT5sP0s01HybjkY7vBTx1PMqa_Ne9Z_vpmyL-37VrCt5DRKTHKD1YpqFQVEKEBXoXjV8W/s1600-h/cap154.bmp" imageanchor="1" style="clear: left; cssfloat: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" mq="true" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-g_hA9wheetRIwTEbI0KO_NzfVAbltP7VJpLZUPtpN6Gu27pkjlgrGg3k9vRJzTaKrYFHYdqqT5sP0s01HybjkY7vBTx1PMqa_Ne9Z_vpmyL-37VrCt5DRKTHKD1YpqFQVEKEBXoXjV8W/s200/cap154.bmp" /></a>Kamis, 17-09-2009 dini hari, Satu bukti keseriusan KAPOLRI dengan Tim Densus 88 telah melakukan pengepungan terhadap tersangka teroris yang sudah 9 tahun menjadi target DPO di desa Jebres, Solo, Jawa tengah dan sukses melumpuhkan gembong teroris Noordin M Top dan dua rekannya yang turut tewas dalam aksi pengepungan itu (inzet ; jenazah NMT @MetroTV eksklusif ).</div><div style="border-bottom: medium none; border-left: medium none; border-right: medium none; border-top: medium none;">Sementara masih ada beberapa DPO yang menjadi target aksi berikutnya Tim Densus 88 untuk dilumpuhkan sebelum melakukan aksi teroris kembali di bumi pertiwi, salut untuk KAPOLRI dan TD88 teruskan sampai tuntas agar Indonesia menjadi negeri yang tentram dan damai hingga mampu kembali mengangkat martabat bangsa ini kedalam peta percaturan dunia ayo putera bangsaku bangkit </div>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-3652967063763546312009-09-03T23:37:00.001+07:002009-09-04T02:17:14.889+07:00Bumi Pertiwi Tercinta<div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"> Indonesia Tanah Air Beta Pusaka Abadi nan Jaya, sekelumit syair Indonesia Raya ada banyak onak dalam dadaku yg gundah lagi gulana tentang Indonesiaku deretan kejadian yg memilukan mewarnai bumiku mulai dr kerasnya kancah politik bangsaku, bencana alam, aksi terorisme dan bencana alam lagi-lagi mendera bumiku.</div><div style="text-align: justify;"> Pentas politik ajang para pakar diplomatis menunjukkan exsistensi dirinya seakan hendak mengupas tuntas Indonesiaku dengan dengan dua tangan dan segumpal akal di kepala beliau-beliau putera bangsa yg istimewa dalam waktu singkat masalah bangsa ini akan selesai seperti pada sebagian besar masalah kemiskinan, pendidikan, dan pengangguran tidak lagi menjadi momok bangsa ini maunya kalau terpilih.....?, namun apa daya ternyata perekonomian, pendidikan politik, dan harapan penghasilan yg layak itu pulalah akhirnya menyergap segumpal akal di kepalanya dan tak pelak banyak yang akhirnya mesti menginap di Hotel bintang tujuh alias Panti Rehabilitasi Kejiwaan. Sebelumnya sehat-sahat saja tuh. Ada apa gerangan lantas yg terpilih dan mempunyai kesempatan lebih baik tidak mengidap penyakit kejiwaan seperti lainnya...? No Comment semoga saja tidak ya....?</div><div style="text-align: justify;">Perseteruan panji-panji Politikpun berlanjut format terbaru panggung sandiwara demokrasipun diterapkan sikut sana - sikut sini, korek sana - korek sini, hingga masing-masing lupa kalau masih mungkin kena sikut atau terkoreksi dengan telak ealah dagelan apalagi yg lakonkan...? </div><div style="text-align: justify;"> Ditengah kerasnya persaingan gdubrak.... semua di kejutkan dengan peristiwa yang sepertinya tidak harus terjadi saat itu dimana danau situgintung memuntahkan air bahnya yang hanya hujan dalam semalam sudah tak sanggup menahan debit airnya setelah beberata tahun sebelumnya sanggup menampung curah hujan yang lebat bermalam-malam tragis korban yang tersapu oleh air bah danau mengenaskan sekali sepertinya tidak harus terjadi korban ratusan jiwa karena tumpahan itu memang jalur seharusnya bantaran pembuangan danau situgintung dan tidak boleh di huni penduduk.... Ibukotapun berduka cita. </div><div style="text-align: justify;"> Permasalahan demi permasalahan terkuak lebar tanpa sebab yang melatar belakangi dengan jelas terexpose begitu saja dan jawabannya ini peringatan buat kita semua...bukan suatu solusi selebihnya tanggung jawab pemerintah memimpin saat itu. Belum habis penat di badan dan belum lagi kering keringat yang mengucur sebagai jiwa-jiwa solidaritas membenahi semampunya bencana alam yang terjadi astaga... gelegar dentuman aksi bom bunuh diri terjadi di Ibukotaku dua hotel mewah berbintang lima luluh lantak di hantam butiran mur baut dari ledakkan bom di kuningan puluhan jiwa menjadi korban, terorisme beraksi lagi badan intelejen bangsa ini kecolongan untuk kesekian kalinya tayangan demi tayangan ulasan dari CCTV-pun menjadi tontonan eksklusive masyarakat umum, drama realita menggenaskan itu membangkitkan aparat dan sipil untuk lebih waspada lagi dengan terorisme. </div><div style="text-align: justify;"> Sederetan peristiwa yang terjadi diatas seakan menggambarkan betapa rapuhnya pertahanan keamanan dan kebijakan politik yang di anut bangsa ini meskipun aksi gebrakan Team Densus 88 menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam memberantas terorisme namun tak ayal itu semua seperti tontonan drama relita yang berakhir cerita anti klimaks. Terbukti sudah dengan aksi pengklaiman hak kepemilikan atas bangsa ini di akui oleh negari jiran yang masih serumpun dengan bagsa ini betapa rapuhnya pertahanan keamanan dan kebijakan politik serta hukum yang di anut bangsa ini lantas yang bagaimana yang kokoh dan kuat itu mungkinkah nanti setelah semua peristiwa yang telah terjadi ini akan membentuk POLEKSOSBUD yang tangguh siapa tahu.....?</div><div style="text-align: justify;"> Lelah dan penat serta rasa emosi yang menggelegak mengingat itu semua membuat perangkat bangsa serta masyarakatnya menjadi ikut rapuh apa yang sebenarnya tengah terjadi hingga tiba-tiba bumi bergoyang kuat seakan tak sanggup menyanggah pilar-pilar perikehidupan berbangsa dan negara ini bencana alam terjadi lagi gempa bumi dengan kekuatan 7,3 scala righter mengguncang pesisir pantai tasikmalaya puluhan jiwa menjadi korban ratusan kepala tak lagi mempunyai rumah tinggal sudah rata dengan bumi ibu pertiwi berduka cita. Pusaka Abadi nan Jaya belum jua tampak memakmurkan rakyatnya....Bagaimanapun Aku Cinta Indonesia-ku.</div><div align="justify"></div>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4145545186068812506.post-34167617292269197962009-08-31T00:51:00.000+07:002009-08-31T01:00:02.788+07:00Berkarya<span style="color:#009900;">Belajar</span> tidak akan pernah berhenti <span style="color:#009900;">selama hayat masih di kandung badan</span> dalam proses pembelajaran ada usaha itu ku sebut <span style="color:#009900;">berkarya</span><span style="color:#000000;">, mari berkarya sebagai </span><span style="color:#009900;">putera negeri <strong>Indonesia</strong></span>EKOYGOKEhttp://www.blogger.com/profile/01822183917612918559noreply@blogger.com2