Read more : http://www.wakrizki.net/2011/01/cara-buat-blog-anti-copas.html#ixzz1Yp9rQafV September 2009 ~ EKOYGOKE

26 September 2009

Mohon Ampunan

Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem..wa'atubuilaih
Berjalan pada titian yang tipis lagi tajam
Terbentang lurus memanjang tampak ujung kelam
Melangkah-pun serasa tak kuasa imbang
Tersentuh ujung kakipun tampak goyang
Berlari apalah amalan yang kuasa
Melompat tak adalah tepian ujung sana
Berhenti punggung terhunjam panjang antrian
Mungkinlah untuk terjerembab jadi korban
Badan binasa jiwa-pun hangus
Berganti baru hanya tuk berulang rasa
Badan binasa jiwa-pun hangus

Berganti baru hanya tuk berulang rasa
Pedih...pedih berulang pedih
Tak berujar kata kecuali tangis berulang pedih
Tak ada lagi keringanan rasa
Tak mungkin lagi menggantung asa
Hanya Pedih...pedih berulang pedih

Hanya Pedih...pedih berulang pedih
Secuil ingin menggambar azab
Sebutir debu pengingat adab
Jika langkah salah memilah
Tentulah ganjaran menuai sudah
Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem...Astagfirullah aladhiem..wa'atubuilaih

19 September 2009

Ramadhan 1430 H

Allahu Akbar....Allahu Akbar....Allahu Akbar...Laa Illaha Illallahhu Allahu Akbar...Allahu Akbar waLillahi Ilham ...... Gema takbir, tahmid dan tahlil bergema menandakan berakhirnya bulan penuh kemuliaan setelah menahan dahaga, lapar, dan nafsu selama sebulan penuh hingga terbit fajar kemenangan menyingsing di ufuk timur setiap insan menyambutnya dengan berbondong-bondong menuju tempat yg sakral untuk melakukan Sholat Iedul Fitri.
Takbir, tahmid, tahlil tengah bergema
Bergetar dada mendenger panggilan mulia-Mu
Terseok langkah mengukir fajar nan mulia
Tertahan kantuk demi panggilan mulia-Mu
Berbondong helai-helai putih kemasan diri
Menuju satu arah terselenggaranya kiblatmu
Benarkah sudah tercuci bersih cermin di dada ini
Manakala selama sebulan penuh kami jalankan perintah-Mu

Benarkah sudah ibadah kami setelah 11bulan kami mengotori diri
11 bulan kami mewarnai hati dengan hasut, gunjing, dan gibah
Hanya 1 bulan dalam setahun kami berharap ridho dari sisi-Mu ya ALLAH
Fitrah bayi yang suci gambaran insan yang barokah
Dimanakah ibunda mengandung bayi yang fitrah di bulan kemuliaan
Atau semuakah terlahir dengan fitrahnya

Tak adakah susah payah ibunda yang mengandung selama 9 bulan lebih
Tak adakah susah payah ibunda yang merawat bayi yang lemah
Tak adakah susah payah ibunda yang mendidik serta membesarkannya
Dimanakah ibunda mengandung bayi yang fitrah di bulan kemuliaan
Setiap insan memikul fitrahnya berjuang dengan imannya
Hanya dalam 1 bulan penuh yang akan membentuknya
Menjadikannya sosok yang fitrah lagi suci
Insya Allah, La haulla walla quwata Illa Billahill alliyil adhiem.

17 September 2009

Putra Bangsa

Kamis, 17-09-2009 dini hari, Satu bukti keseriusan KAPOLRI dengan Tim Densus 88 telah melakukan pengepungan terhadap tersangka teroris yang sudah 9 tahun menjadi target DPO di desa Jebres, Solo, Jawa tengah  dan sukses melumpuhkan gembong teroris Noordin M Top dan dua rekannya yang turut tewas dalam aksi pengepungan itu (inzet ; jenazah NMT @MetroTV eksklusif ).
Sementara masih ada beberapa DPO yang menjadi target aksi berikutnya Tim Densus 88 untuk dilumpuhkan sebelum melakukan aksi teroris kembali di bumi pertiwi, salut untuk KAPOLRI dan TD88 teruskan sampai tuntas agar Indonesia menjadi negeri yang tentram dan damai hingga mampu kembali mengangkat martabat bangsa ini kedalam peta percaturan dunia ayo putera bangsaku bangkit  

03 September 2009

Bumi Pertiwi Tercinta

     Indonesia Tanah Air Beta Pusaka Abadi nan Jaya, sekelumit syair Indonesia Raya ada banyak onak dalam dadaku yg gundah lagi gulana tentang Indonesiaku deretan kejadian yg memilukan mewarnai bumiku mulai dr kerasnya kancah politik bangsaku, bencana alam, aksi terorisme dan bencana alam lagi-lagi mendera bumiku.
     Pentas politik ajang para pakar diplomatis menunjukkan exsistensi dirinya seakan hendak mengupas tuntas Indonesiaku dengan dengan dua tangan dan segumpal akal di kepala beliau-beliau putera bangsa yg istimewa dalam waktu singkat masalah bangsa ini akan selesai seperti pada sebagian besar masalah kemiskinan, pendidikan, dan pengangguran tidak lagi menjadi momok bangsa ini maunya kalau terpilih.....?, namun apa daya ternyata perekonomian, pendidikan politik, dan harapan penghasilan yg layak itu pulalah akhirnya menyergap segumpal akal di kepalanya dan tak pelak banyak yang akhirnya mesti menginap di Hotel bintang tujuh alias Panti Rehabilitasi Kejiwaan. Sebelumnya sehat-sahat saja tuh. Ada apa gerangan lantas yg terpilih dan mempunyai kesempatan lebih baik tidak mengidap penyakit kejiwaan seperti lainnya...? No Comment semoga saja tidak ya....?
Perseteruan panji-panji Politikpun berlanjut format terbaru panggung sandiwara demokrasipun diterapkan sikut sana - sikut sini, korek sana - korek sini, hingga masing-masing lupa kalau masih mungkin kena sikut atau terkoreksi dengan telak ealah dagelan apalagi yg lakonkan...? 
     Ditengah kerasnya persaingan gdubrak.... semua di kejutkan dengan peristiwa yang sepertinya tidak  harus terjadi saat itu dimana danau situgintung memuntahkan air bahnya yang hanya hujan dalam semalam sudah tak sanggup menahan debit airnya setelah beberata tahun sebelumnya sanggup menampung curah hujan yang lebat bermalam-malam tragis korban yang tersapu oleh air bah danau mengenaskan sekali sepertinya tidak harus terjadi korban ratusan jiwa karena tumpahan itu memang jalur seharusnya bantaran pembuangan danau situgintung dan tidak boleh di huni penduduk.... Ibukotapun berduka cita.
     Permasalahan demi permasalahan terkuak lebar tanpa sebab yang melatar belakangi dengan jelas terexpose begitu saja dan jawabannya ini peringatan buat kita semua...bukan suatu solusi selebihnya tanggung jawab pemerintah memimpin saat itu. Belum habis penat di badan dan belum lagi kering keringat yang mengucur sebagai jiwa-jiwa solidaritas membenahi semampunya bencana alam yang terjadi astaga... gelegar dentuman aksi bom bunuh diri terjadi di Ibukotaku dua hotel mewah berbintang lima luluh lantak di hantam butiran mur baut dari ledakkan bom di kuningan puluhan jiwa menjadi korban, terorisme beraksi lagi badan intelejen bangsa ini kecolongan untuk kesekian kalinya tayangan demi tayangan ulasan dari CCTV-pun menjadi tontonan eksklusive masyarakat umum, drama realita menggenaskan itu membangkitkan aparat dan sipil untuk lebih waspada lagi dengan terorisme.
     Sederetan peristiwa yang terjadi diatas seakan menggambarkan betapa rapuhnya pertahanan keamanan dan kebijakan politik yang di anut bangsa ini meskipun aksi gebrakan Team Densus 88 menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam memberantas terorisme namun tak ayal itu semua seperti tontonan drama relita yang berakhir cerita anti klimaks. Terbukti sudah dengan aksi pengklaiman hak kepemilikan atas bangsa ini di akui oleh negari jiran yang masih serumpun dengan bagsa ini betapa rapuhnya pertahanan keamanan dan kebijakan politik serta hukum yang di anut bangsa ini lantas yang bagaimana yang kokoh dan kuat itu mungkinkah nanti setelah semua peristiwa yang telah terjadi ini akan membentuk POLEKSOSBUD yang tangguh siapa tahu.....?
     Lelah dan penat serta rasa emosi yang menggelegak mengingat itu semua membuat perangkat bangsa serta masyarakatnya menjadi ikut rapuh apa yang sebenarnya tengah terjadi hingga tiba-tiba bumi bergoyang kuat seakan tak sanggup menyanggah pilar-pilar perikehidupan berbangsa dan negara ini bencana alam terjadi lagi gempa bumi dengan kekuatan 7,3 scala righter mengguncang pesisir pantai tasikmalaya puluhan jiwa menjadi korban ratusan kepala tak lagi mempunyai rumah tinggal sudah rata dengan bumi ibu pertiwi berduka cita. Pusaka Abadi nan Jaya belum jua tampak memakmurkan rakyatnya....Bagaimanapun Aku Cinta Indonesia-ku.